Asrinesia.com – Gunungkidul, Yogyakarta, saat ini terus bebenah diri di bidang pariwisata. Potensi parawisata Kabupaten Gunungkidul begitu besar. Pengembangan pariwisata di arahkan dengan pemberdayaan masyarakat, di susun menjadi beberapa cluster dengan membentuk Kawasan Stategis Pariwisata (KSP) dibagi menjadi 6 KSP, yang mengintegrasikan berbagai aspek pada kawasan tsb.Hal tersebut dikatakan oleh Bupati Gunungkidul, Badingah.
Menurut Badingah, menyatakan, Gunungkidul juga mempunyai Geopark yang telah diakui UNESCO, ada 13 site yang berada di Gunungkidul. Upaya yang telah dilakukan adalah dengan membuat perencanaan pengembangan pada masing2 site dan . membangun infrastruktur. Infrastruktur terutama jalan masih belum cukup memadai, terutama daerah pantai karena merupakan jalan Propinsi sehingga kewenangan perbaikan ada di Pemda Yogyakarta.
“Selain Geopark, Gunungkidul juga memiliki wisata pantai dengan panjang pantai 72 km dengan keunikan masing masing. Kunjungan wisatawan pun meningkat lebih dari 3,5 juta dan ada investor yang segera membangun hotel, resort dan homestat yang representatif, yang dibangun oleh putra daerah.” Ujar Badingah.
Bandingan berharap para perantau asal Gunungkidul peduli terhadap kampung halaman melalui peran dan kemampuan masing masing, menjadi agen promosi pariwisata dimanapun berada, membawa citra nama baik di perantauan, dan aksi nyata membangun daerah Gunungkidul.
“Kita saat ini, masih terus berupaya menarik investor untuk menanamkan modalnya, karena memang belum ada investor besar yang masuk ke Gunungkidul,” kata Badingah.
Hal tersebut dikatakan oleh Badingah, ketika menghadiri hari ulang tahun (HUT) Ikatan Keluarga Gunungkidul (IKG) Yogyakarta, yang ke-48, dengan menggelar acara ‘Rasulan Gunungkidul’ di Bumi Perkemahan Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (27/1).
Dalam HUT ini, sekitar 5.000 anggota paguyuban masyarakat Gunung Kidul mengikuti acara gelar seni budaya seperti Parade Gunungan, Penthul Beles, Angklung, Gagak Merak dan lainnya.
Ketua Ikatan Keluarga Gunung Kidul, Eddy Sukirman, menjelaskan, IKG merupakan wadah persatuan dan persaudaraan bagi masyarakat Gunung Kidul yang ada di wilayah Jabodetabek. “Paguyuban ini memiliki tujuan untuk menghidupkan kekerabatan dan mendorong geliat ekonomi warga yang berasal dari Gunung Kidul, Hal ini terkait program pelestarian budaya, sekaligus juga mendukung program kerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul” jelas Eddy.