Vila yang terletak di Ubud, Bali ini dikelilingi oleh pemandangan tanaman hijau yang memukau dan menyegarkan mata. Selain fungsinya sebagai peneduh, tanaman juga merupakan sumber produksi oksigen dan dapat menyerap polusi udara, sehingga udara di sekitarnya terasa lebih segar, dan warna hijau yang disajikan oleh tanaman pun terasa lebih menyejukkan mata.
Berada di atas lahan seluas 6300m2 bangunan vila yang memiliki fasilitas enam bangunan vila, hotel tiga lantai dengan kapasitas 27 kamar, bangunan spa, galeri, restoran, serta tempat yoga dan meditasi yang berada di rooftop, tersebut memanfaatkan sekitar 65 % dari total luas untuk area terbuka hijau. Alam Ubud yang indah dengan udaranya yang sejuk merupakan asset alam yang mendukung, sehingga bagi desainer, Nyoman Miyoga, amat memudahkan ketika menerapkan konsep secara keseluruhan di kawasan ini.
Menyatu dengan alam sekitarnya, merupakan konsep landscape yang diterapkan di vila ini, baik dalam pemilihan material pengerasannya, maupun pemilhan jenis tanaman, sehingga suasana khas Ubud yang tenang lengkap dengan suara gemericik air dapat dirasakan di setiap sudut kawasan vila. Keberadaan taman ini menyatu dengan lingkungan sekitarnya, karena pemilihan tanaman hampir sama dengan yang ada di sekitar sehingga seolah-olah tanamannya menjadi satu dengan area tetangga. Kondisi tanah yang berkontur sangat menguntungkan dari segi desain, sehingga posisi bangunan dan taman dapat mengikuti kontur tanah dengan komposisi yang harmonis.
Adapun komposisi tanaman dikelompokkan berdasarkan prinsip desain, seperti irama tinggi rendah tanaman sehingga selaras dan ada kesatuan tanaman satu dengan yang lainnya, serta diimbangi dengan warna daun dan bunga sebagai aksen. Pemilihan jenis tanaman disesuaikan dengan kondisi alam pedesaan Ubud agar cocok dengan lingkungannya, seperti tanaman jenis pakis seperti Pakis Gunung (Alsophila glauca), Pakis Krull (Nephrolepis exaltata “bostoniensis”), Palm Bergu (Rhapis humilis), Palm Kuning (Chrysalidocarpus lutescens), Palm Jepang (Ptychosperma macarthurii), Kadaka (Asplenium nidus), tanaman Puring (Codiaeum sp), dan Andong (Cordyline terminalis) dipakai sebagai tanaman aksen karena daunnya berwarna serta pohon Kelapa (Cocos nucifera) untuk membuat suasana pedesaan dan juga menggunakan beberapa jenis pohon Kamboja Bali. Ada juga pohon besar yang ditanam yaitu pohon Bodhi (Ficus religiosa L.) yang dikenal sebagai pohon yang mengeluarkan oksigen selama 24 jam sehingga diharapkan pada malam hari pun suasana terasa segar.
Untuk melengkapi taman vila tersebut, pemilihan serta peletakkan elemen penunjang landscape (hardscape) dihadirkan sesuai dengan konsep desain. Pemilihan material hardscape memakai bahan batu alam , seperti batu kali, batu taplek, batu andesit, batu paras Kerobokan, dan batu pilah bon biu Gianyar untuk retaining wall yang disusun dan dipasang tanpa nat, seolah-olah seperti ditumpuk, sedangkan deck dan jembatan menggunakan kayu ulin. Elemen lainnya seperti artwork dan lampu taman ditempatkan sesuai peruntukannya. Khusus artwork banyak menggunakan ukiran khas Ubud dengan motif “cemul” seperti yang ada di beberapa dinding area taman dan area yoga.
Lokasi : Vila Adiwana Arkara Extension, Ubud – Bali
Desain : Nyoman Miyoga – PT Ramawijaya International Design
Fotografer istimewa