Asrinesia.com – PT Romulo Nusantara Perkasa menghadirkan cat KEIM Silicate Mineral Paint diperhelatan Megabuild 2025 yang berlangsung dari 24-27 April 2025 di Jakarta Convention Center.
Pada pameran ini, Romulo membawa produk spesial dari KEIM berupa cat khusus untuk Beton yang juga dapat berfungsi sebagai cat artisan yaitu KEIM Concretal Lasur untuk mempercantik dinding beton sekaligus melindunginya dari cuaca ekstream.
KEIM menggunakan prinsip “mineral bertemu mineral”, menghasilkan ikatan alami yang jauh lebih kuat dibanding cat sintetis. Bahkan, retak rambut pada beton hingga 0,5 mm dapat tertutup sempurna berkat tekstur butiran halus pada cat ini.
Selain itu karena terbuat dari mineral, kandungan senyawa organik atau Volatile Organic Compound (VOC) pada cat Keim juga sangat kecil, kurang dari 1 gr/liter dibanding cat akrilik yang di atas 20 gr. Setelah diaplikasikan, cat Keim tidak menguarkan bau seperti cat tembok akrilik.
KEIM (baca: Kaim) adalah produk cat tembok asal Bavaria, Jerman, yang sudah eksis sejak 1878. Berbeda dengan cat tembok dekoratif pada umumnya yang terbuat dari bahan sintetis atau akrilik (organik), KEIM terdiri dari campuran potasium silikat cair (waterglass) dan pigmen warna mineral, berbahan mineral alami.
Baca juga : Pintu Baja Fortress™ Hadirkan Smart Lock Door Terbaru di Megabuild Indonesia 2025
Cat KEIM dikenal dengan kualitasnya yang tinggi, serta daya tahan, perlindungan, dan ketahanan warnanya yang luar biasa. Karena terbuat dari mineral atau bahan alami, aplikasi Keim juga memungkinkan dinding beton yang juga terbuat dari bahan mineral itu tetap bisa bernafas (breathable).
“Berbeda dengan cat akrilik, aplikasi KEIM tetap membuat dinding beton berpori-pori. Jadi, air pada dinding setelah dicat tetap bebas menguap sehingga dinding tidak lembab,” kata Dicky Ferdian, Direktur Utama PT Romulo Nusantara Perkasa, di pameran bahan bangunan Megabuild Indonesia 2025 di JCC, Jakarta, (26/4/2025).
KEIM Concretal Lasur memiliki ketahanan tinggi terhadap api. “Kalau cat sintetis terkena api, ia akan terbakar karena berbahan plastik. Sementara KEIM, saat kena api, tidak terbakar, dia kembali menjadi batu,” ujar Dicky.
Karena sama-sama terbuat dari mineral, aplikasi KEIM juga membuat cat benar-benar menyatu atau bersenyawa (bonding) dengan dinding beton sehingga cat sangat tahan terhadap UV, cuaca, polusi, dan tidak mudah terbakar (non-flammable) seperti cat akrilik.
“Ketahanan cat KEIM sudah tidak diragukan lagi. Sudah sangat banyak referensi bangunan yang menggunakannya di seluruh dunia, dengan kondisi cat yang terlama sudah berumur lebih dari 100 tahun,” ungkap Dicky.
Dari segi perawatan, cat KEIM pun sangat praktis. Untuk menghilangkan kotoran akibat polusi atau debu di dinding eksterior, cukup dialiri air bersih tanpa perlu disikat keras.
Pada segmen cat artisan, KEIM Concretal Lasur juga menawarkan inspirasi dan kreasi yang tak terbatas bagi artist, desainer, arsitek, dan pemilik bangunan.
“Desain khusus seperti mural, colorwash, limewash, glaze teknik, monokrom, faux marbling, dan stensil teknik, sangat mudah diaplikasikan menggunakan KEIM,” jelas Dicky.
Baca juga : AkzoNobel Luncurkan Produk Dulux Terbaru
Proses pengaplikasiannya pun, menurut Dicky, serupa dengan menggunakan cat pada umumnya, yakni menggunakan kuas, rol atau disemprot. “Sehingga tidak perlu tukang khusus, tukang biasa bahkan kita sendiri juga bisa. Di cat 1 lapisan hingga maksimal 2 lapisan untuk eksterior,” tuturnya.
KEIM ini telah terbukti sukses diaplikasikan untuk merestorasi sejumlah bangunan bersejarah atau cagar budaya.
Dicky memaparkan KEIM Concretal Lasur juga telah banyak digunakan dalam proyek-proyek besar di Indonesia, terutama pada bangunan cagar budaya seperti Benteng Van Den Bosch di Ngawi, Masjid Raya Sultan Riau Penyengat, dan beberapa lainnya.
Sementara restorasi bangunan bersejarah di Indonesia yang menggunakan Keim, ada Museum Bank Indonesia, Museum Fatahillah, dan Gereja Immanuel di Jakarta.
Sementara di luar negeri digunakan di London Aquatic Centre, Zaha Hadid, atau proyek mural karya Guido Van Helten, seperti Wellington Dam, Western Australian dan The McKinney Silo, Texas USA.
Bahkan, bangunan Stein an Rhein di Swiss yang menggunakan cat KEIM sejak tahun 1890 masih awet hingga saat ini, artinya bertahan hingga 135 tahun.
Ke depannya, KEIM Indoneia berencana memperluas fokus dari sekadar bangunan cagar budaya menuju segmen dekoratif beton dan artisan mural, menawarkan potensi kreatif yang lebih luas bagi para arsitek, desainer interior, dan seniman.
“Kalau mindsetnya sustainable, sebenarnya KEIM sangat ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan,” tukas Dicky.”
Seiring meningkatnya tuntutan akan keberlanjutan, KEIM memperkuat komitmennya melalui perolehan sertifikasi Cradle to Cradle (C2C), mencakup lima aspek yang memastikan produk serta proses produksi dan bisnisnya benar-benar sudah ramah lingkungan dan sosial.
Sertifikasi tersebut berupa: Material Health: Semua kandungan bahan aman untuk manusia dan lingkungan, dengan kadar VOC sangat rendah (<1 gr/ltr), berkat penggunaan mineral sebagai bahan baku.
Material Reutilization: Produk dapat didaur ulang menjadi mineral alami kembali. Renewable Energy: Proses produksi KEIM 100% menggunakan listrik hijau tanpa bahan bakar fosil. Water Stewardship: Menjaga kualitas air dalam seluruh proses produksi. Social Fairness: Menjamin keadilan sosial dalam rantai pasokan.
Baca juga : KONE Academy Jakarta Menampilkan Inovasi Terbaru
Untuk mendapat sertifikasi tersebut harus melalui penilaian yang sangat ketat mulai dari bahan baku, proses produksi, barang jadi, aplikasi produk, produk teraplikasi, dan daur ulang produk.
“Kalau dilihat dari sisi harga, produk KEIM memang terlihat mahal. Tapi dari keunggulan dan daya tahan, kami jauh lebih hemat. Produk berbahan lain, mungkin 3 tahun sudah harus cat lagi,” jelas Dicky.
Sejak resmi hadir di Indonesia pada tahun 2014, KEIM telah melayani proyek-proyek prestisius dengan pendekatan eksklusif.
Karena sifat catnya yang khas dan praktis satu-satunya di dunia itu, sampai saat ini cat KEIM hanya dipasarkan di platform e-commerce dan secara direct selling. Tidak di toko-toko bahan bangunan baik yang konvensional maupun modern.
Kehadiran di Megabuild dimaksudkan untuk makin memperluas pasar KEIM. Sikap KEIM yang lebih mementingkan brand value daripada penjualan massal membuat mereka memilih sistem direct selling dibandingkan distribusi luas di toko bangunan.
Hal ini demi memastikan edukasi penggunaan cat tetap terjaga, sehingga pelanggan dapat merasakan manfaat maksimal produk. Meski tidak dijual bebas di toko bangunan, KEIM kini tersedia di platform belanja online.
“Jadi tujuan utama kami di Megabuild bukanlah penjualan, melainkan brand awareness. Kami ingin lebih banyak orang Indonesia memahami manfaat jangka panjang dari cat mineal ini,” tutup Dicky.