Asrinesia.com – Moodboard adalah suatu papan suasana dimana kita bisa mencurahkan semua ide ide yang mau kita pakai baik itu konsep, segi material atau apapun. Visi dari Moodboard ini, selain material mozaik tapi juga ingin memperluas material material yang ada. Seperti membuat satu tempat dimana desainer dan owner atau siapapun bisa mencurahkan ide ide mereka dengan barang barang yang ada.
Moodboard adalah company yang membawa produk Sonite dari Thailand. Sonite adalah bahan inovatif interior desain yang baru untuk kontemporer dan masa depan. Sonite merupakan dimensi baru dalam desain interior kontemporer. Elemen ini adalah kategori penutup permukaan yang benar benar baru yang menggambungkan gaya lantai mosaik serta memadukan unsur kuno dan modern dengan teknologi modern
Produk itu bisa dipakai diberbagai macam tempat, seperti di kolam renang, plafon, maupun furniture.
Untuk lebih memperkenalkan diri, Moodboard dibawah perusahaan PT Papan Suasana Indonesia, membuka showroomnya di Hadiprana Boutique Mall, Kemang, Jakarta Selatan. Selain membuka showroom, juga diadakan pameran instalasi bertema Jivaloka dan diikuti oleh tiga desainer yaitu Agam Riyad, Sebastian Gunawan dan Faried Masdoeki. Pameran instalasi ini akan berlangsung hingga 22 Januari 2021 yang akan datang.
Menurut Director Moodboard Vegas Pribadi, mengatakan dirinya mengambil showroom di Hadiprana karena tempatnya sangat cocok, ditambah lagi dengan teman dan relasinya yang sudah mengenal tempat ini dengan baik.
Dalam Pameran Instalasi ini Agam Riadi menampilkan Perjalanan Motif Patola. Patola adalah tenunan ikat ganda terbaik dari Gujarat India. Di Sumatera, banyak kain songket tenun mengambil motif dasar Patola, begitu pula di pesisir Jawa yang disebut juga kain Jelamprang, di Jogja dan Solo disebut juga Ceplok dan Nitik. Di Sumba banyak motif motif Patola dipakai pada kain tenun ikat Sumba. Menurut Agam, motif Patola juga dipakai di ragam hias yang terpasang pada bangunan bangunan candi, juga ragam hias untuk logam dan batu. Melalui pameran ini Agam mencoba mengangkat kembali motif Patola untuk diterapkan pada mozaik untuk menghidupkan kembali motif yang sudah terlupakan.
Karya Farid Masdoeki yang bertemakan Cita lentera Nusantara, dilatar belakangi keragaman serta kekayaan akan motif dan warna yang sarat nilai dan makna. Filosofi dari cita tenun songket menjadi inspirasi utama dalam komposisi instalasi ini. Warna keemasan yang bermakna kejayaan dikombinasi dengan warna merah yang bernilai keberanian berpadu menjadi harmoni yang selaras. Menurut Faried, “Pendar lentera yang bercahaya menjadikan aura keindahan motif dan warna menjadi tenun songket ini lebih berkharisma.”
Karya Sebastian Gunawan tentang Bunga Magnolia. Menurut Sebastian, bunga Magnolia adalah simbol panjang umur dan kegigihan. Warna bertujuan untuk melambangkan sentimen yang terasosiasi pada setiap mosaik yang vibran. Gradasi biru memancarkan rasa kesedihan , sedangkan warna putih menyimbolkan kesucian, kebahagiaan dan awal yang baru. Kombinasi gradasi biru putih mengilustrasikan harapan.
Harapan untuk Indonesia pada situasi sulit yang ada pada dunia saat ini. Jahitan mosaik satu persatu dirangkai menjadi sebuah gaun mempresentasikan sebuah etos antusias hari yang berlandaskan hakikat dan dasar warisan budaya luhur bangsa yaitu “gotong royong” menjadi Indonesia yang satu.