Asrinesia.com – Signify telah menerbitkan Laporan Aksi Iklim pertamanya, yang menggambarkan kemajuan dalam melakukan aksi iklim di seluruh rantai nilai perusahaan. Perusahaan juga telah menghasilkan antara 61% dan 64% pendapatan dari aksi Iklim, yang berkontribusi pada ambisi dalam menggandakan dampak positif atas masyarakat dan lingkungan di akhir tahun 2025.
Perubahan iklim merupakan salah satu tantangan terpenting yang kita hadapi. Polusi dan konsumsi berlebihan dengan cepat meningkatkan emisi rumah kaca, menghangatkan Bumi ini pada tingkat yang mengkhawatirkan. Laporan IPCC 2021 mengumumkan kode merah terkait kemanusiaan, dan merinci efek bencana akibat peningkatan suhu. Lapisan es yang mencair menaikkan permukaan laut kita, yang membahayakan pemukiman manusia di wilayah pesisir.
Suhu air laut yang lebih hangat menyebabkan pengasaman, sehingga membunuh kehidupan hewan dan tumbuh-tumbuhan. Temperatur yang lebih tinggi menyebabkan badai yang lebih intens, banjir, hujan salju lebat, dan kekeringan yang lebih lama dan lebih sering. Berkurangnya ketersediaan air tawar membatasi kemampuan kita untuk menanam makanan dan tanaman.
“Pada tahun 2021, peningkatan suhu panas di dunia masih lebih cepat dari sebelumnya. Ada keresahan yang meluas, yang menyerukan perlunya melakukan tindakan, bukan kata-kata, untuk meminimalkan dan mencegah kerusakan yang telah kita – manusia – sebabkan pada bumi ini,” ujar Eric Rondolat, CEO Signify dalam Laporan Aksi Iklim.
“Bagi Signify, hal ini berarti kami perlu memperkuat upaya, tidak hanya dalam operasional, tetapi di seluruh rantai nilai kami, dan membantu para pemangku kepentingan kami untuk menunaikan peran mereka dalam meminimalkan dampak perubahan iklim,” tutup Eric.