Asrinesia.com – Mengusung tiga konsep utama dalam pengembangannya, yaitu fungsi ekologi, ruang sosial, edukasi serta rekreasi, Tebet Eco Park berhasil meraih penghargaan bergengsi “SILA Gold Awards 2022” untuk kategori Park & Recreational pada Singapore Landscape Architecture Awards (SILA Awards 2022), Desember 2022 lalu.
SILA Awards 2022 merupakan penghargaan yang diberikan untuk mengapresiasi dan menunjukkan karya terbaik arsitek lanskap dengan tujuan mempromosikan inovasi dan kreativitas desain lanskap dari berbagai disiplin.
Berdiri di atas lahan seluas 7 hektare, Tebet Eco Park merupakan projek kewajiban pengembang dari PT Award Global Infinity selaku anak perusahaan dari PT Astra Land Indonesia. Taman ini dirancang atas kolaborasi arsitek SIURA Studio dan Studio Sae. Astra Land Indonesia selaku pengembang, merasa bersyukur atas keberhasilan Tebet Eco Park meraih SILA Gold Awards 2022.
“Kami tentu sangat senang dan turut merasa bangga atas apresiasi ini. Terlebih lagi, Tebet Eco Park berhasil meraih penghargaan Semec Gold Award yang merupakan penghargaan tertinggi untuk kategori Park & Recreational, di mana semua taman pemenang lain untuk kategori ini berlokasi di Singapura. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia, Jakarta khususnya, mampu menghadirkan taman berkelas internasional,” papar Presiden Direktur Astra Land Indonesia, Wibowo Muljono.
Anton SIURA selaku Founder and Principal dari SIURA Studio memaparkan, konsep utama SIURA dalam mendesain Tebet Eco Park adalah dengan merespons masalah lingkungan terjadi di taman dan sekitarnya. Selain itu taman juga didesain menjadi ruang publik yang atraktif dan edukatif bagi pengunjung.
Untuk memenuhi konsep tersebut, menurut Anton, dalam proses perancangan taman kemudian juga melibatkan berbagai elemen masyarakat, pemerintah, maupun tenaga ahli yang bekerja bersama dengan intensif dari tahap perencanaan. Hasil kolaborasi ini membuat Tebet Eco Park menjadi taman yang multifungsi, yaitu sebagai sebuah ruang rekreasi bagi masyarakat, peningkatan kualitas lingkungan, serta menjadi taman yang didesain untuk mengantisipasi banjir dengan penampungan sementara dan jalur air yang alami.
“Kami mencoba menghadirkan solusi inovatif dengan mengombinasikan ruang terbuka publik sebagai infrastruktur biru dan hijau, dengan mengaplikasikan Nature-based Solution untuk menaturalisasi kanal beton Kalibata yang melintasi area taman. Naturalisasi ini menghadirkan berbagai habitat baru dan meningkatkan kualitas ekosistem di dalam taman,” pungkas Anton.