Asrinesia.com – Graha Perdana Indah (GPI), pengembang perumahan skala kota (township) Gardens at Candi Sawangan, Depok, Jawa Barat bersama Sumitomo Forestry Co. Ltd, sepakat untuk mengembangkan klaster ekslusif yang mengusung konsep Jepang di Gardens at Candi Sawangan.
Klaster berkonsep Jepang, dibangun di atas lahan seluas 5,6 hektar dan menawarkan empat tipe hunian dengan luas lantai tiap unit bervariasi sekitar 70 – 110 m2. Harganya mulai Rp 1,8 miliar dan akan resmi diluncurkan pada September 2023 mendatang.
Klaster ini memiliki teknologi motion sensor berupa perangkat canggih yang dapat mendeteksi adanya gerakan untuk memicu system otomasi yang dapat diatur melalui aplikasi smart home tersebut. Setiap rumah akan disematkan Smart Door Lock, Alexa Voice Assistant, Door Bell, Smart Light Switch,CCTV indoor dan outdoor, Smoke Sensor, Smart Contact Sensor dan Smart Wall Outlet.
President Director Gardens at Candi Sawangan, Aditya Sutanto mengatakan, merupakan sebuah kebanggaan bisa bekerjasama dengan Sumitomo Forestry untuk mengembangkan hunian berkonsep Jepang di Gardens at Candi Sawangan. Sebelumnya, kedua grup perusahaan telah berkolaborasi dalam pembuatan papan partikel selama 32 tahun.
“Kepercayaan inilah yang membuat GPI dan Sumitomo Forestry sepakat kembali bekerjasama untuk pengembangan landed house. Selain itu, wilayah Sawangan, Depok saat ini juga merupakan kawasan yang dinilai memiliki prospek atau daya tarik cukup baik bagi para home seeker. Hal tersebut tidak lepas dari perkembangan pembangunan fasilitas umum dan akses jalan yang terus berkembang di kawasan ini,” jelas Aditya usai penandatanganan kerjasama di Garden at Candi Sawangan, (01/02/2023).
“Target pembeli klaster ini adalah kalangan milenial dan keluarga muda yang menginginkan tinggal di pemukiman berkonsep ramah lingkungan, modern dan lengkap dengan berbagai fasilitas penunjangnya di dalam klaster,” ungkap Aditya.
Sementara itu, Executive Officer of Sumitomo Forestry Co. Ltd, Kenji Inui mengatakan, melalui kerjasama ini akan dikembangkan berbagai area pengembangan yang terdiri dari unit rumah tapak dan ruko. Total hunian mencapai 305 unit rumah dan 41 unit ruko.
“Tidak hanya menerapkan desain yang memanfaatkan lingkungan alam dan menambahkan unsur Jepang, kami juga akan berkontribusi dalam perencanaan struktur dan proses konstruksi untuk menyediakan hunian yang aman dan nyaman. Kami juga akan memperoleh sertifikasi lingkungan dan berkontribusi dalam menyebarkan konsep perumahan ramah lingkungan,” ujar Kenji Inui.
Bekerja sama dengan pengembang lokal, sambung Kenji, pihaknya bertujuan untuk membantu memperbaiki lingkungan hidup di Indonesia. Selain itu, kata dia, juga akan dikumpulkan pengetahuan dan pengalaman melalui proyek prospektif di Indonesia dan memperluas bisnis perumahan dan real estate kami di Asia Tenggara.
Target pasar yang dibidik adalah keluarga muda yang bekerja di Jakarta. Ditargetkan konstruksi dapat dimulai pada Maret 2024, dan serah terima selesai pada Maret 2026. Konsep rumah Jepang diaplikasikan mulai dari fasad dan layout bangunan, seperti adanya tatami (ruang serbaguna) dan engawa (teras), yang terhubung dengan taman belakang rumah. Sehingga menciptakan rumah yang asri dan terkesan luas.
GPI adalah perusahaan pengembang real estate yang didirikan di Semarang, Jawa Tengah. Selain proyek perumahan, GPI juga sedang menangani proyek mixed-use development yang meliputi lapangan golf.
Sedangkan Sumitomo Forestry sebelumnya telah melebarkan sayap ke bisnis pembangunan rumah tapak melalui proyek di Kota Bekasi (daerah pinggiran kota dekat Jakarta) pada tahun 2017 dan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada tahun 2021. Proyek di Depok ini akan menjadi proyek pembangunan perumahan ketiga di Indonesia.
“Memanfaatkan keahlian kami dalam desain dan perencanaan baik di Jepang maupun di luar negeri, Sumitomo Forestry akan menyediakan hunian yang nyaman dengan mempertimbangkan sirkulasi udara dan pencahayaan alami, Kami juga akan menambahkan elemen Jepang dan mencapai desain yang menyeimbangkan fungsi dan desain,” tutup Kenji Inui.