Asrinesia.com – MOSAICART merupakan ubin dinding artistik 3D yang sanggup bercerita. Di gelaran IndoBuildtech Expo Part 2-2024 yang berlangsung di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD-City Tangerang dari tanggal 7-11 Agustus 2024, MOSAICART dengan bangga mempersembahkan Koleksi Eksklusif “’Indonesian Heritage”.
Koleksi Indonesia Heritage merupakan komitmen MOSAICART untuk melestarikan budaya Indonesia dengan menggabungkan motif tradisional dengan seni arsitektural modern.
Persembahan ini merupakan sebuah inisiatif inovasi yang menghadirkan keindahan abadi kekayaan budaya Indonesia ke dalam produk dekoratif arsitektur modern melalui serangkaian koleksi pelapis dinding 3 dimensi.
Koleksi Eksklusif ini mengangkat tema ”Menghormati masa lalu, merayakan masa kini, dan menginspirasi masa depan” bertujuan untuk membangun koneksi pada akar budaya Indonesia dan membangkitkan kebanggaan menggunakan produk yang berbasis pada budaya Indonesia ke dalam interior dan arsitektural modern.
“Indonesian Heritage” ini digagas oleh 9 desainer dan arsitek Indonesia yaitu Yori Antar, Alex Bayusaputro, Mira Hadiprana, Hamphrey Tedja dan Santi Alaysius, Don Pieto dan Henny Suwardi, Lea Aziz, serta Reza Wahyudi, bersama dengan Veronica Ruby, Founder MOSAICART.
Baca juga : IndoBuildTech Expo Part2-2024 Resmi Dibuka
Para desainer tersebut memiliki visi yang sama, yaitu menumbuhkan kecintaan dan kebanggaan menghadirkan budaya Indonesia ke dalam arsitektur dan desain bangunan modern.
Menurut Yori Antar, “Sudah ratusan tahun yang lalu, Indonesia kaya akan budaya dan hal ini merupakan harta yang sangat berharga. Memahami pentingnya membawa budaya masa lalu ke masa kini, agar dapat terus dilestarikan dan diwariskan di masa depan, maka sudah sepantasnya kita sebagai pemilik budaya harus bangga memberikan apresiasi yang lebih besar dari pada yang diberikan oleh bangsa asing kepada budaya kita.”
“Sekarang ini, budaya lokal kerap dianggap kuno, padahal budaya itu sangat sarat makna dan filosofi hidup yang baik untuk diaplikasikan dalam kehidupan saat ini. MOSAICART sebagai produsen artistic wall yang dapat bercerita, melalui kolaborasi proyek Indonesian Herritage ini, ingin menciptakan suatu karya yang sarat makna sehingga dapat memberi nilai pada suatu bangunan dan desain ruang, “ tutur Veronica Ruby, Founder MOSAICART
Koleksi Indonesian Heritage bukan hanya berfungsi sebagai dekoratif biasa, melainkan karya seni yang menceritakan kisah dan kebijaksanaan leluhur Indonesia yang diharapkan dapat bertahan hingga puluhan bahkan ratusan tahun
“Jalinan budaya Indonesia kaya dengan benang sejarah, melintasi berabad-abad dan membawa cerita tentang kebijaksanaan, keunikan, dan keindahan,” ujar Veronica Ruby.
Menurut Veronica Ruby, harta budaya Indonesia bukan hanya sekadar artefak, tetapi warisan hidup, harta yang harus dihargai, dilestarikan, dan diwariskan.
Baca juga : Tiga Arsitek Asal Indonesia Pamerkan Karyanya dalam ‘Crossing Horizons: Cities in Dialogue’
Kontribusi dari tujuh desainer dan arsitek Indonesia ini membawa perspektif unik terhadap daerah yang menjadi fokus desain para desainer. yang masing-masing berakar dalam kecintaan mereka terhadap Indonesia, bertujuan untuk menciptakan bukan hanya ubin biasa, namun karya seni abadi yang menceritakan kisah dan kebijaksanaan yang ingin diwariskan oleh nenek moyang kepada keturunan.
Salah satu arsitek kebanggan Indonesia yang ikut serta dalam kolaborasi “Indonesian Heritage”, Yori Antar dari firma arsitek Han Awal, mengangkat tema budaya Palembang dalam desain mereka. “Terkenal dengan Kerajaan Sriwijaya yang mewariskan desain kain songket dan perhiasan dari emas,” ungkap Yori Antar.
Desainer lainnya, mengangkat kekayaan budaya dari NTT, Sumba, Jawa-Madura, Bali, Toraja, dan Dayak dengan karya seni abadi yang menceritakan kisah dan kebijaksanaan yang ingin diwariskan oleh nenek moyang kepada keturunan.
Contohnya saja ada Mata Hutar, terinspirasi dari tenunan Mata Hutar; Ide desainnya adalah untuk membingkai keindahan Sumba, melalui lensa desain kontemporer yang bertujuan untuk memberikan karakter baru pada seni dan budaya lokal.
Ada Batik Pamekasan, memikat dengan desain mencerminkan semangat dinamis yang terinspirasi dari keindahan alam, dongeng mitos, dan ritme kehidupan sehari-hari masyarakat Madura.
Motif Pa’Lolo Paku, yang sering dikaitkan dengan konsep kehidupan dan kesuburan. Dengan aksen motif etnik namun dengan komposisi modern. Lalu ada Songket Tretes, mempunyai motif geometris pada bagian tepi Kain. Motif geometris yang menyerupai daun tanaman menunjukkan pentingnya alam bagi kelangsungan hidup manusia.
Sasando, musik tradisional instrumental yang berasal dari NTT terbuat dari tabung bambu. Setiap bagian dari Sasando berperan dalam menghasilkan musik yang indah dan unik. Talawang mengambil inspirasi dari Dayak, menampilkan motif-motif sakral yang secara kolektif menarasikan esensi filosofis kehidupan Dayak. Melalui motif ini secara visual mewakili warisan dan kepercayaan spiritual masyarakat Dayak.