asrinesia.com – Pusat Pengelolahan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melakukan evaluasi atas penyaluran dana Falisitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang dianggap masih berjalan kurang cepat. Satu sisi Bank BTN menegaskan siap menyalurkan dan melakukan take over penyaluran FLPP.
Dalam penyaluran dana FLPP, tahun ini PPDPP bekerja sama dengan 40 bank pelaksana, terdiri dari sembilan bank umum nasional dan 31 bank pembangunan daerah. Realisasi penyaluran dana FLPP dari tahun 2010 hingga 31 Juli 2018, mencapai RP32,36 triliun, dengan 532.283 unit rumah. Adapun penerima FLPP tahun ini sebanyak 12.455 unit rumah senilai Rp1,43 triliun.
“Dari hasil evaluasi 40 bank yang saat ini bekerjasama untuk menyalurkan dana FLPP sampai dengan semester I, terdapat 8 bank yang belum menyalurkan dana FLPP secara maksimal. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap 40 bank yang ditunjuk untuk menyalurkan FLPP 2018 tersebut, 8 bank diantaranya belum melaksanakan tugasnya secara maksimal”, ujar Direktur Utama PPDPP Kementerian PUPR Budi Hartono dalam acara Diskusi dan Media Ghatering Forwapera, di Bogor.
Sementara itu Direktur Consumer Banking BTN Budi Satria mengatakan, PT Bank Tabungan Negara Tbk mengaku siap untuk mengambil alih kredit pemilikan rumah/KPR dengan skema Falisitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan atau FLPP yang sebelumnya digarap bank lain.
BTN siap, bila PPDPP menunjuknya. Menurut Budi Satria, “Tahun ini BTN kembali mendapat persetujuan dari menteri keuangan untuk menjadi salah satu bank pelaksana penyalur dana FLPP. Tahun lalu, perseroan hanya menyalurkan KPR Subsidi dengan skema Subsidi Selisih Bunga (SSB), setelah pemerintah memangkas anggaran penyaluran KPR skema FLPP hingga lebih separuhnya.”
Sementara untuk Program Satu Juta Rumah, Bank BTN sudah menyalurkan KPR untuk 423.303 unit rumah dengan nilai Rp38,4 triliun baik dalam bentuk KPR subsidi maupun non subsidi. Dari keseluruhan penyaluran KPR tersebut, 307.360 unit diantaranya berbentuk kredit konstruksi perumahan.
Adapun khusus untuk KPR subsidi Bank BTN sudah mendistribusikan pinjaman untuk 297.044 unit rumah dengan nilai Rp17,15 triliun. Untuk paruh pertama tahun ini, Bank BTN mengucurkan KPR subsidi dengan skema SSB dan bantuan uang muka.
Pada Semester II tahun ini Bank BTN akan menyalurkan kredit dengan skema FLPP. Dengan adanya FLPP tersebut diharapkan akan meningkatkan kapasitas kredit perseroan sehingga masyarakat dapat memiliki rumah yang layak dengan cara mudah, cepat dan murah sekaligus dapat mempercepat pencapaian program satu juta rumah, kata Budi Satria.