Asrinesia..com – Indonesian Contemporary Art and Design (ICAD), sebagai sebuah pameran yang mengeksplorasi persinggungan antara seni dan desain dengan disiplin ilmu lainnya.
Acara tahunan ini bertujuan untuk menjembatani seni dan desain lebih dekat dengan masyarakat luas, dengan menciptakan pengalaman unik dalam melihat karya seni yang merespons ruang hotel.
Dengan lebih dari 50 seniman dan desainer yang berpartisipasi dalam ICAD setiap tahunnya, ICAD secara aktif memberikan kontribusi terhadap produksi pengetahuan. Untuk setiap edisi, ICAD menyelenggarakan program-program seperti bincang-bincang, pertunjukan, lokakarya, dan tur pelajar.
Tahun ini, ICAD kembali digelar mengusung tema UNEXPECTED dan akan berlangsung dari tanggal 10 Oktober–10 November 2024 di hotel grandkemang Jakarta.
Baca juga :King Koil Luncurkan Matras Berteknologi Tinggi
UNEXPECTED menjadi tempat bagi para seniman dan desainer untuk menyoroti realitas tak terduga yang terjadi dalam masyarakat kita di masa lalu, masa kini, dan masa depan. Menggunakan imajinasi mereka, para partisipan diajak untuk menggali sudut pandang alternatif dan terlupakan yang tergilas narasi-narasi dominan di ruang sosial-politik, lingkungan, dan budaya.
Melibatkan total 74 partisipan dari tujuh kategori (Special Appearance Tribute, Special Appearance Region, In Focus, Featured, Special Zone, Collaboration, dan Open Call) yang disebar ke dalam empat zona berbeda.
UNEXPECTED tidak hanya memamerkan karya-karya mereka, namun juga menggelar berbagai program aktivasi setiap harinya selama pameran berlangsung: Performance Art, Interactive Activity, Workshop, Public Lecture, dan Talks akan diisi oleh sejumlah seniman partisipan dan narasumber lainnya.
Program-program aktivasi akan digelar di lobi hotel di atas sebuah panggung yang didesain khusus oleh Hardiman Radjab dan Tomy Herseta. Bertajuk UNEXPECTED, karya seni yang terinspirasi oleh persimpangan jalan Kemang dan difungsikan sebagai ruang komunal multifungsi ini, dikelilingi deretan kursi unik karya 18 desainer dan seniman.
Seniman Anggun Priambodo akan menampilkan instalasi dan Performance Art tentang album mininya, Anak, yang terinspirasi oleh memori masa kecilnya.
Seniman cutting-paper Muhammad Iqbal akan menggelar Interactive Activity, mengajak pengunjung untuk berkolaborasi membuat karya dengan teknik cutting kertas.
Selain itu, akan ada Workshop pembuatan kuda Troya dari limbah kemasan krimer oleh The Babybirds x Toko Kopi Tuku, serta Workshop kolase material bekas oleh galeri Serambi Pirous sebagai penghormatan terhadap seniman besar A.D. Pirous.
Program Talks akan diisi oleh Rupa Desain & Speculative Today yang akan membahas mitigasi bencana lewat studi kasus sesar Lembang dan potensi gempa megathrust.
Baca juga : Teknologi Digital jadi Marketing Tools Industri Properti
Sementara, Public Lecture akan mempertemukan desainer Kensho Miyoshi yang merancang alat pemandu pernapasan dengan Labtek Apung yang menciptakan alat penyuling air untuk krisis air bersih di Muaragembong.
Kebaruan lainnya di ICAD 14 adalah persembahan istimewa Special Appearance Region: Borneo yang menyoroti aktivisme seni seniman-seniman serumpun di pulau tersebut. Michael Eko, fotografer-dokumenter, akan memamerkan seri foto dan arsip Adiu: Forest Is Our Mother, yang mengisahkan perjuangan masyarakat Punan Adiu di Kalimantan, dalam melindungi hutan adat mereka.
Sementara Evey Kwong, desainer, akan menghadirkan seri Connectedness yang terdiri dari karya-karya anyaman, peralatan tradisional, dan rekaman video perjalanannya menyusuri berbagai daerah di Kalimantan.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, ICAD 14 juga menyelenggarakan ICAD Tour, berkolaborasi dengan sekolah, instansi, dan komunitas untuk menikmati pameran sebagai program edukasi seni dan desain di luar kelas.