Asrinesia.com – PT Pollux Properti Indonesia Tbk. (POLL), anak usaha dari Pollux Group International berhasil memperoleh kinerja cukup baik dengan membukukan penjualan Rp928 miliar atau meningkat 110% dibanding tahun 2017 sebesar Rp441 miliar. Sementara, laba bersih tercatat Rp229 miliar atau meningkat dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya yaitu Rp100 miliar.
“Pendapatan tersebut dikontribusi dari penjualan apartemen dan penjualan perkantoran.
Adapun, total asset yang dimiliki Perseroan meningkat 48% dibanding tahun 2017
sebesar Rp3,3 triliun,” ujar Dr. Nico Po, CEO PT
Pollux Properti Indonesia Tbk, pada rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan ( RUPST) untuk tahun buku 2018 di Jakarta, Kamis
(20/6/2019).
Presiden Komisaris PT Pollux Properti Indonesia Tbk.,Mr. Po Sun Kok menuturkan, Perseroan cukup optimis akan kinerja tahun 2019, terlebih setelah meningkatnya marketing sales dalam dua tahun terakhir. Menurut Po Sun Kok, memang tidak mudah untuk bisa merebut pasar kalau tidak dibarengi dengan strategi marketing yang baik. Hal ini lah yang menjadi fokus pihaknya selama ini, yaitu dengan mengeluarkan produk yang berbeda dengan pesaing dan lebih berupaya untuk menciptakan produk properti yang berkualitas dan memberikan added value, namun masih dengan harga yang relatif terjangkau.
“Di tahun 2019, kami masih memfokuskan pada penyelesaian proyek-proyek yang sedang berjalan, melakukan persiapan untuk proyek dalam portofolio dan melihat potensi proyek baru untuk pengembangan usaha,” ujar Po Sun Kok dalam acara public expose bersama sejumlah media usai menggelar RUPST. Dirinya juga menuturkan, hampir seluruh proyek Pollux Properti Indonesia saat ini mengusung konsep mega superblok yang merangkum berbagai sub sektor properti seperti residensial, perkantoran, pusat perbelanjaan hingga rumah sakit.
Untuk tahun 2019, Perseroan mematok target marketing sales sebesar Rp1,98 triliun atau kenaikan hingga dua kali lipat dibanding tahun 2018.
Selain itu, POLL juga berniat mengerek pendapatan berulang atau recurring income dari beberapa proyek diantaranya dua proyek mal di Cikarang dan Batam tahun ini. “Kami ingin kontribusi dari recurring income bisa tumbuh dan berada di kisaran 20%-30%. Sementara, untuk jangka panjang, Perseroan menargetkan porsi recurring income hingga bisa mencapai 50%. Perseroan sendiri saat ini memiliki cadangan lahan premium di beberapa lokasi seperti di CBD Jakarta dengan luas 1,3 hektar dan beberapa lokasi di Jawa Barat seluas 66,1 hektar,” jelas Dr. Nico Po optimis.
Selain meluncurkan produk baru, perusahaan juga terus menggenjot pembangunan agar penyelesaiannya bisa tepat waktu, sebagai salah satu langkah meningkatkan penjualan. Hingga kuartal pertama tahun 2019, misalnya. Sejumlah proyek telah berhasil dirampungkan beberapa pembangunannya, seperti tower A1 dan A2 Meisterstadt Batam, mall Chadstone Cikarang serta Gangnam District Bekasi yang siap untuk pekerjaan Sub Structure dan Upper structure. Tak kurang, sebesar Rp1,7 triliun dana segar telah dipersiapkan Perseroan untuk belanja modal (Capex) hingga akhir tahun 2019.
Selain PT Pollux Properti Indonesia Tbk., anak usaha Pollux Group International lainnya yaitu PT Pollux Investasi Internasional Tbk. (POLI) juga melangsungkan RUPST untuk tahun buku 2018. POLI sendiri bergerak dalam bidang properti dan real estate dan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Januari 2019 lalu. Dalam IPO-nya, POLI melepas 402.105 juta saham baru atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor. Saat itu, POLI berhasil memperoleh dana segar sebesar Rp657,44 miliar yang digunakan untuk pengembangan usaha dan modal kerja.