Taman merupakan unsur yang penting untuk menghadirkan kesan asri, nyaman, dan indah pada suatu bangunan atau tempat. Keasrian dan keindahan taman juga tergantung pada desain, komposisi elemen-elemennya, serta posisi taman itu sendiri. Untuk menghadirkan taman, ada beberapa komponen hal yang harus diperhatikan, pertama adalah elemen lunak (softscape), kedua, elemen keras (hardscape), dan ketiga, seni (artscape). Ketiga elemen tersebut merupakan perpaduan yang akan menghasilkan keindahan pada taman.
Lebih jauh, Nyoman Miyoga, arsitek yang kerap mendesain kawasan resort, mengatakan bahwa, taman yang benar itu rancangannya harus mencakup elemen-elemen taman, seperti :
- Hardscape (perkerasan seperti paving, jalan setapak, tangga di kebun, retaining wall, deck, kolam, dan lainnya).
- Softscape (tanaman, baik tanaman pelindung, tanaman semak-semak, tanaman merambat, ground cover, atau tanaman sebagai aksen).
- Eksterior Artwork ( benda-benda seni, seperti patung, pot, tembok dekoratif, fountain, waterspout, dan lainnya)
- Eksterior Signage (papan nama dan papan penunjuk)
- Drainase
Lampu taman adalah salah satu unsur landscape yang berfungsi untuk mempercantik taman agar dapat dinikmati saat malam hari. Lampu taman juga bisa dinikmati pada siang hari, seperti lampu lantern. Desain ukuran lampu taman yang ideal adalah proporsi antara tinggi dan lebar harus sesuai, dan tergantung tipe lampu dan tempat dimana lampu tersebut akan diletakkan. Khusus untuk lampu lantern, tinggi lampu yang ideal sekitar 90 – 120 cm. Untuk lampu sorot diusahakan fixture tidak terlihat , agar efek sinarnya saja yang terlihat untuk menyinari pohon dan benda lainnya yang ingin ditonjolkan.
Material untuk lampu taman bisa terbuat dari apa saja, seperti batu alam, terakota, kayu, logam, atau stainless. Dalam pemilihan material perlu dipertimbangkan area dari taman tersebut, misalnya di area pesisir, sebaiknya memakai batu alam atau kayu agar tidak cepat korosi, juga perlu diperhatikan finishingnya.
Lampu taman sebaiknya diletakkan di area yang memerlukan penerangan, seperti di area tangga, jalan setapak, pohon dan benda seni yang ingin ditonjolkan. Untuk komposisi lampu taman, terutama pada pohon besar, biasanya menggunakan lampu sorot yang berdaya watt besar, sedangkan tanaman semak-semak biasanya menggunakan lampu glow dengan daya watt yang lebih rendah. Untuk penerangan tersebut sebaiknya menggunakan bohlam LED, pilihlan warna sinar warm white dengan 2000 – 3000 Kelvin, agar sinarnya terlihat natural.
Selanjutnya Miyoga menyarankan, apabila merancang lampu taman sebaiknya disesuaikan dengan konsep taman dan konsep arsitektur, agar menjadi satu kesatuan. Demikian halnya dengan motif pada lampu, sebaiknya mengambil motif dari elemen arsitektur atau interior sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh.
Koleksi : Nyoman Miyoga