Asrinesia.com – Salah satu elemen interior yang tidak selalu hadir mencolok dan mencuri perhatian adalah karpet. Kehadirannya dalam desain interior memang bukan sebagai elemen utama, tetapi karpet merupakan salah satu bagian penting dalam tatanan interior. Upaya para desainer untuk menemukan desain dan karakter karpet yang tepat menunjukkan bagaimana pentingnya elemen ini.
Berkaitan dengan hal tersebut, dalam rangka brand launching karpet premium Moire, menggandeng 10 desainer tanah air membuat karpet sesuai ide dan gaya rancangan masing-masing. Setiap karpet yang diproduksi mempresentasikan beragam karakter, gaya desain, cita rasa serta memiliki cerita dan filosofi berbeda di baliknya.
Kesepuluh desainer tersebut adalah Didi Budiardjo, Hidayat Endramukti, Thomas Elliott, Sammy Hendramianto Syamsulhadi, Alvin Tjitrowirjo, Francine Denise Tjoitang, Eko Priharseno, Ronald Humardani, Sandy Karman, Santi Alaysius dan Hamprey Tedja. Mereka membawa ceritanya masing-masing yang tidak hanya terlihat indah secara visual, tetapi juga sangat nyaman ketika bersentuhan dengan kaki.
Berawal dari Didi Budiardjo yang membawa imajinasi ke taman di Paris dengan tekstur dan elemen air yang direpresentasikan melalui iron crystal Swarowski yang menghiasi desain karpet seperti sebuah karya seni yang mengagumkan dan tetap bisa memenuhi fungsinya. Hidayat Endramukti mempertemukan desain modern serta corak lokal melalui de stijl dan Sammy Hendramianto Syamsulhadi mengeksplorasi kecintaannya pada corak tradisional songket Halaman, Sumatera Barat.
Francine Denise Tjoitang mengeksplorasi keindahan terasiring sawah, sedangkan Thomas terinspirasi kenangan masa kecil di Amerika tentang hutan di ujung musim gugur menuju musim dingin. Di sisi lain, Ronald Humardani mengambil analogi kehidupan dan Eko Priharseno yang sangat tertarik dengan denim dan indigo.
Sandy Karman sebagai satu-satunya desainer grafis merancang komposisi simetris layaknya kaleidoskop dengan banyak unsur garis, order dan pengulangan-pengulangan yang kompleks. Santi Alaysius dan Hamprey Tedja mewujudkan “playfulness” dalam modul-modul karpet yang bisa dirubah penataannya. Begitu juga dengan Alvin Tjitrowirjo yang menghadirkan fungsi social pada karpet dengan inspirasi kebersamaan dalam suasana piknik.
Moire mewujudkan cerita dan imajinasinya melalui desain karpet premium yang diproduksi dengan teknik hand-tufted. “Setiap desainer memiliki kebebasan penuh dalam desain dan menyesuaikan dengan karakter mereka masing-masing. Kolaborasi ini ingin menunjukkan bahwa Moire bisa memproduksi beragam karakter desain dan bahkan mewujudkan imajinasi desain yang baru.” Jelas Tama Dewanto, Creative Director Moire, di kawasan Senopati, Jakarta Selatan.