Asrinesia.com – MediaCity Mauritius, merupakan bangunan yang mempunyai fasilitas premium di dalamnya, diperuntukkan untuk mendukung akselerasi digital di Afrika dan menghubungkan industri kreatif dan media di benua tersebut.
Bangunan ini diluncurkan pada awal April 2021 di tengah pandemic Covid-19, untuk merespon tumbuhnya kebutuhan generasi yang sangat paham digital dan juga mendukung semakin majunya industri kreatif online di Afrika.
Perancangan Proyek penting dan ambisius ini dipercayakan kepada firma arsitek Indonesia, MorphAsia. Pengembangannya didukung oleh beberapa partner, yaitu broadcasting besar Broadcast Center Europe (BCE) sebagai partner teknis, Novaterra (Pengembang real estate terdepan di Mauritius), serta Pemerintah dan Dewan Pengembangan Ekonomi Mauritius.
MorphAsia adalah firma arsitek Indonesia yang sudah sangat berpengalaman merancang banyak proyek berskala besar dan ikonik. Beberapa karyanya adalah The Airport City (di dekat Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng), Bukit Intan Lestari di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Pamulang MXD (mixed-use superblock), dan Aston Luwuk (hotel).
Mr. Najib Gouiaa, pendiri dan General Manager MediaCity Mauritius berharap bangunan yang impresif, berkelanjutan dan ikonik sebagai refleksi dari visinya. Hal ini diwujudkan oleh MorphAsia secara serius dan mendalam dengan melakukan riset untuk memahami konteks budaya, dan iklim di Mauritius sebelum membuat proposal desain yang mengombinasikan desain modern yang ikonik dan sensitif terhadap alam.
Letak MediaCity yang berada di dalam master plan BeauPlan Smart City yang memang mendedikasikan area yang luas untuk ruang terbuka hijau menginspirasi MorpAsia untuk membuat courtyard garden di tengah bangunan dan sekaligus menjadi bagian integral dari keseluruhan konsep arsitektur modern yang diterapkan.
Desain bangunan ini begitu memperhatikan orientasi matahari dan arah angin siklon sebagai pertimbangan yang penting. Masa dan orientasi bangunan di dalam proyek ini dibuat sesuai dengan pemikiran ini seakan muncul dari tanah dan membingkai courtyard garden di tengah bangunan. Sebuah langkah yang seakan meniru eksistensi botanical garden yang ikonik dan berada tepat di seberang lokasi MediaCity Mauritius.
“Pada awalnya kami membuat bangunan modern yang tipis dan panjang agar bisa menciptakan area kerja yang mendapat banyak cahaya di siang hari dan memiliki keterhubungan yang kuat dengan area hijau di luar. Dengan bentuk masa yang tipis dan peletakan konfigurasi bangunan yang strategis, kami berhasil mendapatkan ruang yang memungkinkan bangunan bisa memiliki bukaan di dua sisinya. Untuk itu pemilihan panel kaca dan juga teknis pemasangan bingkai jendela aluminium yang tepat akan sangat mendukung optimalisasi desain ini. Dengan begitu, ventilasi silang di area kerja mampu secara optimal terwujud, sehingga meminimalkan penggunakan mesin pengondisian udara dalam setahun,” ujar Glenn Hartanto, Principal MorphAsia menjelaskan detail dari desain untuk MediaCity Mauritius.
Dalam proposal desain kali ini, MorphAsia juga mengeksplorasi kemungkinan terwujudnya hubungan spasial yang kuat dan membangun pengalaman ruang dengan memanipulasi bayang-bayang di area courtyard di tengah bangunan dengan menciptakan façade yang sedikit condong ke arah courtyard. Ruang di dalam akan memiliki orientasi visual kea rah pepohonan di luar, sementara bangunan dengan material kaca yang reflektif mencerminkan tampilan daun-daun dari pepohonan di courtyard.
Desain bangunan MediaCity Mauritius ini adalah perpaduan antara arsitektur modern dan tropis yang berhasil menonjolkan potensi dari lokasi yang ada dan juga merespon lingkungan dengan baik. Desain simpel dan sepanjang masa ini terwujud dari bentukan geometri yang tegas dan memunculkan karakter dan impresi visual yang kuat.
“Kami selalu tertarik untuk membangun hubungan spasial yang kuat dalam beragam skala, urban, arsitektur, dan interior. Hal ini selalu menjadi karakter desain dan pencarian kami selama berarsitektur.” Glenn Hartanto menjelaskan.
MediaCity Mauritius dalam rancangan MorphAsia hadir dengan façade berjenjang yang sangat khas dan ikonik membutuhkan dukungan teknis terbaik dalam konstruksinya. MorphAsia menyadari kesulitan konstruksi dari bentuk geometris desain façade yang mereka rancang. Dengan desain yang sedikit miring, membutuhkan diskusi yang mendalam untuk memastikan eksekusi yang sempurna. Pembangunan fasilitas ini akan mewadahi banyak kegiatan yang menjawab tuntutan kreasi digital dan inovasi yang terus berkembang pesat di seluruh Afrika. Desainnya yang impresif dan ikonik merepresentasikan pemikiran modern dan semangat muda dalam kreativitas dan desain yang sepanjang masa.