Asrinesia.com – Gangnam District, salah satu proyek properti multi fungsi terbesar di pusat Kota Bekasi, menggelar signing ceremony atau penandatanganan kontrak dengan CNQC sebagai kontraktor utama pembangunan. Kontrak konstruksi senilai Rp2 triliun tersebut meliputi pembangunan 8 Tower yang merangkum 2 Tower apartemen A1 dan A2 (phase1), 6 Tower Apartemen lainnya beserta fasilitas Waterpark (phase 2), serta F&B Arcade.
CNQC merupakan perusahaan kontruksi asal China berskala internasional yang reputasinya sudah cukup diakui di beberapa negara dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp4,3 triliun. Sementara, Gangnam District merupakan mega superblok yang dikembangkan PT Pollux Kemang Superblok – anak usaha PT Pollux Properti Indonesia Tbk. yang berkolaborasi dengan PT Trio Propertindo Jaya. Penandatanganan kerjasama ini sendiri digelar di Raffles Hotel, Djakarta Room, Jakarta, Rabu (13/2) dan diwakili oleh Zhang Dong, CEO dari CNQC dan Irwanto Oentung selaku Presiden Direktur dari PT Pollux Kemang Superblok yang disaksikan oleh Nico Po selaku CEO PT Pollux Properti Indonesia Tbk.
Nico Po menuturkan, Pollux Properti Indonesia adalah salah satu pengembang yang cukup selektif dalam memilih perusahaan konstruksi sebagai mitra kerja. Karena itu, pemilihan kontraktor menjadi suatu hal yang penting. “Penunjukan CNQC sebagai kontraktor utama hari ini merupakan komitmen Pollux Properti Group untuk membangun dan mewujudkan proyek yang berkualitas demi menjaga kepuasan konsumen. Selain sarat pengalaman, standar pekerjaan berkualitas internasional menjadi pertimbangan utama bagi kami untuk memilih CNQC,” ujar Nico Po.
Presiden Direktur Gangnam District, Irwanto Oentung mengatakan, Gangnam District merupakan proyek mega superblok yang dikembangkan di atas lahan seluas 2,5 hektar. Proyek dengan nilai investasi mencapai Rp5 triliun ini nantinya akan merangkum sebanyak 8 menara apartemen. Gangnam District juga akan dilengkapi dengan beragam fasilitas eksklusif, antara lain waterpark, infinity pool, sky terrace, fitur smart home system, akses card dan lain-lain.
“Bisa dibilang, Gangnam District merupakan investasi properti terbaik di Bekasi saat ini karena memiliki beragam kelebihan, antara lain berada dalam kawasan yang saling terintegrasi dengan akses transportasi strategis di pusat kota Bekasi seperti LRT, KRL dan akses tol, status kepemilikan Sertifikat Hak Milik Satuan Rumah Susun (SHMSRS), dekat dengan sarana pendidikan, perkantoran, rumah sakit hingga berbagai fasilitas eksklusif penunjang gaya hidup masyarakat modern serta tentunya harga yang ditawarkan masih sangat kompetitif,” sebut Irwanto Oentung.
Sementara itu, Sales and Marketing Director PT Pollux Properti IndonesiaTbk., Maikel Tanuwidjaya menyebutkan, penjualan Gangnam District dilakukan dalam beberapa fase, dimana untuk fase pertama telah dipasarkan Tower Apartemen A1 sebanyak 567 unit. Pada fase ini, ada beberapa type yang ditawarkan, yakni type studio dengan total luas 22 m2 dan type two bedroom seluas 45,45 m2, dengan harga yang ditawarkan mulai dari Rp300 jutaan sampai dengan Rp600 jutaan.
“Sejak diluncurkan pada tahun 2017 lalu, pengembangan Gangnam District didasari pada konsep 24 hours lifestyle bagi kalangan millenial. Dilengkapi dengan beragam fasilitas kuliner bercita rasa nasional dan internasional serta di kelilingi lebih dari 10 Universitas, Gangnam District diyakini bisa menjadi pilihan destinasi bagi para millenial.
Desain Arsitektur dari bangunannya pun banyak mengadop elemen Korea, digital hub dengan full wifi dengan internet yang cepat. Ini pasti banyak diminati oleh generasi milenial
Sementara, pada fase kedua dipasarkan 4 menara apartemen beserta fasilitas waterpark. Selain apartemen, pada fase kedua juga turut dikembangkan berbagai fasilitas premium untuk menunjang berbagai aktifitas penghuni. Menurut Maikel, dalam waktu dekat nantinya juga kembali akan diluncurkan Tower A2 yang masih menjadi bagian dari phase 1.“Pada penjualan fase pertama, Gangnam District berhasil mendulang sukses dengan sold out nya penjualan Tower A1,” sebut Maikel.
Sejak dimulai pembangunan pada 2017 lalu, ujar Maikel, progress pembangunan fase pertama saat ini telah menyelesaikan pekerjaan bore piling yang dilakukan kontraktor bore pile dan berikutnya akan dilanjutkan kepada kontraktor utama, dalam hal ini CNQC untuk pembangunan Sub Structure dan Upper structure, serta finishing secara keseluruhan.