Asrinesia.com – Sharp meluncurkan program Corporate Social Responsibility ‘Sharp Mapan – Membina Masyarakat Produsen Pangan Mandiri ‘sebuah program pemberdayaan masyarakat di sektor pertanian sebagai kontribusi Sharp Indonesia dalam peningkatan kesejahteraan petani dan upaya mensukseskan program pemerintah dalam peningkatan ketahanan pangan nasional.
Hal ini pun sejalan dengan program yang dijalankan oleh Perserikatan bangsa-bangsa (PBB) Sustainable Development Goals (SDG) sebagai ajakan bertindak bagi orang-orang di seluruh dunia untuk mengatasi lima bidang penting pada tahun 2030: manusia, planet, kemakmuran, perdamaian, dan kemitraan.
Menggandeng yayasan nirlaba Aksi Cepat Tanggap (ACT), Sharp Mapan mengadopsi program Masyarakat Produsen Pangan Indonesia (MPPI) yang diinisiasi oleh ACT.
Melalui Program ini Sharp Indonesia ingin memberikan kontribusi dalam peningkatan kesejahteraan buruh tani dengan menyediakan lahan sawah seluas 20 hektar untuk di kelola secara mandiri oleh kelompok – kelompok tani yang terpilih. Tidak hanya itu para buruh tani pun akan dibantu dalam permodalan pengadaan sarana produksi padi (Saprodi) dan dibekali beragam pengetahuan guna meningkatkan ilmu serta keahlian mereka dalam menggarap serta mengelola hasil panen hingga pendistribusian.
Petani dipilih berdasarkan beberapa kriteria diantaranya adalah merupakan petani penggarap dari keluarga pra sejahtera dan merupakan tulang punggung keluarga. Dari segi pemilihan lokasi, kriteria utamanya adalah daerah tersebut merupakan lumbung pangan, daerah subur dan memiliki sumber air yang baik.
Tujuan diselenggarakannya program ini adalah untuk membantu meningkatkan
kesejahteraan buruh tani dengan memberikan lahan sawah yang dapat mereka garap
sendiri sebagai pemilik lahan, mereka dibekali beragam pengetahuan mengenai
tata kelola pertanian tanpa kimia yang menggunakan material ramah lingkungan
hingga tata niaga pangan dan pertanian.
Diharapkan dengan program ini mampu meningkatkan sosok petani modern yang tidak hanya mandiri namun mampu menghasilkan hasil tani yang berkualitas guna menunjang upaya pemerintah untuk menuju kedaulatan pangan nasional.
“Sharp Indonesia meyakini dengan membantu upaya pemerintah dalam peningkatan ketahanan pangan dapat mendorong kesejahteraan di negeri ini. Kami berharap program ini akan mampu menghidupkan perekonomian masyarakat pedesaan melalui pelatihan perniagaan dan pemasaran, serta mengubah pola pertanian kimia menuju pertanian alami”, ungkap Shinji Teraoka, Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia.
Sharp Mapan memulai kegiatan tanam raya sejak 7 Juli 2021 lalu. Pada tahap awal, Sharp Mapan menyediakan lahan seluas 7 hektar yang di garap lebih dari 230 petani. Bertempat di Desa Pacing, Kecamatan Jatisari, Karawang Timur.
Guna meningkatkan hasil produksi yang baik dan berkualitas, program ini akan menggunakan benih unggul seperti GMP-40 dan HMS 700. Khusus untuk benih HMS 700 ditemukan dan dikembangkan oleh Prof. Dr. Hariyadi seorang ahli genetika pertanian yang juga menjabat sebagai Staf Ahli Budidaya Global Wakaf Aksi Cepat Tanggap.
Sharp Mapan tahap I akan melakukan panen raya di akhir bulan bulan Oktober dengan target panen 6,5 Ton, Selanjutnya Sharp Mapan tahap 2 rencananya akan segera dijalankan pada masa tanam berikutnya pada awal November 2021 mendatang, di lokasi yang sama dengan skala yang lebih besar. Memiliki luas 13 hektar Sharp Mapan tahap 2 akan melibatkan ratusan petani lainnya, sebagai upaya pemerataan kesejahteraan petani di Karawang. Selanjutnya, Sharp Indonesia akan memantau kegiatan ini hingga para petani dapat melakukan sistem pertanian baru serta perniagaan secara mandiri, sehingga mereka menduplikasi program ini ke wilayah lainnya.