Yang menarik dari desain rumah hasil renovasi ini adalah pada bentuk fasad nya yang terlihat unik dengan pintu utamanya yang diletakkan di samping sehingga tidak terlihat dari jalan. Pintu utama ini didesain sedikit “ngumpet”, materialnya menggunakan kayu jati dengan pertimbangan jenis kayu tersebut tahan segala cuaca dan tampiasan hujan. Peletakkan pintu utama di bagian samping fasad salah satunya adalah masalah keamanan karena posisi lahan rumah ini berada di luar kompleks perumahan, sehingga pintu depan rumah ini sengaja diletakkan di dinding samping area teras, selain itu juga untuk meminimalisir pandangan orang dari luar ke dalam.
Masuk ke dalam, kita akan disambut dengan foyer yang pada awalnya area ini adalah sebuah teras yang sebagian lantainya berupa taman kering dan lubang di atas adalah skylight yang berfungsi agar pohon yang ditanam di bawahnya dapat tumbuh. Dengan beberapa pertimbangan akhirnya ditutup menggunakan tempered glass. Skylight juga terdapat di beberapa bagian lainnya sehingga seluruh rumah bisa mendapat cahaya alami.
Menariknya lagi bukaan-bukaan yang berupa kongliong dengan bentuk segitiga disesuaikan mengikuti kemiringan atap agar senada. Kongliong menggunakan list kayu solid merbau untuk lebih mempertegas pemisahan area antara foyer dengan ruang di dalamnya, bahkan kongliong di rumah ini menjadi salah satu signaturenya.
Proses renovasi rumah ini tidak memakan waktu lama karena pemilik sangat kooperatif dengan tim arsitek @mondododo sehingga hasilnya selain pembangunannya maksimal, pemilik pun nyaman tinggal di rumahnya yang baru. Arsitek membongkar salah satu kamar pada rumah lama dengan menggantinya menjadi area dapur dan ruang keluarga, hal ini bertujuan untuk memberikan sirkulasi yang cukup untuk udara dan memberikan intensitas cahaya untuk menerangi keseluruhan ruang yang ada di dalam rumah.
Pusat komunal berada di ruang keluarga yaitu penggabungan dari ruang TV, ruang makan dan dapur yang menjadi kesatuan “ruang keluarga” yang didesain open space. Tangga dirancang dengan kondisi “menggantung” ke koridor lantai dua. Ide ini berawal dari keterbatasa budget, namun arsitek harus mendesain agar semua ruangan terlihat luas. Tangga yang “menggantung” dapat membuat area bawahnya bisa bergerak dengan leluasa, sementara area di lantai dua seakan terlihat kosong.
Untuk kamar tidur utama menjadi pertimbangan penting bagi arsitek di dalam penentuan layout bangunan. Akhirnya diposisikan di area depan. Salah satu bagian rumah yang harus diperhatikan dalam hal sirkulasi udara adalah toilet. Idealnya toilet diletakkan di samping bangunan agar jendela bisa langsung mengarah ke luar, tapi di rumah ini toilet berada di tengah bangunan, maka triknya adalah membuat skylight sebagai jalan masuk cahaya dari atas.
Umumnya area belakang dimanfaatkan menjadi tempat untuk bersantai, tapi di RV House ini justru area belakang dirancang menjadi tempat dimana sirkulasi udara dan cahaya bisa maksimal. Solusinya adalah dengan penggunaan pintu geser di dua area (ruang keluarga dan ruang makan) dengan dimensi yang sangat besar sehingga cahaya dan udara bisa masuk ke dalam ruangan dengan maksimal. Area service diletakkan terpisah dengan bangunan utama, sehingga konsekuensinya ditambahkan kanopi kaca yang dibiarkan “menggantung” agar tanaman kering yang berada di sisi kirin dan kanan nya seakan menyatu untuk memberikan kesan lega. Teras menggunakan dek kayu agar feel nya masih terasa homey.
Penulis : Denyza Sukma
Photographer : KIE
Design by : @mondododo @dformco
Lokasi : RV House @rumahnaganara