Secondary skin yang berupa dinding susunan batu bata tidak rapat, memungkinkan sirkulasi udara terjadi dan dinding bangunan eksisting di bagian dalamnya terlindungi. Unsur estetika pada dinding transparan tersebut mengubah fasad bangunan lamanya menjadi berbeda dan tampil menawan.
Penambahan dinding bata estetis pada fasad bangunan yang dirancang oleh Ivan Eldo, arsitek yang merenovasi hunian ini, adalah untuk memenuhi keinginan pemilik yang merasa fasad eksisting huniannya terlalu terbuka dengan bidang kaca besar dan panas karena menghadap ke barat. Dinding lapisan kedua berfungsi sebagai filter sinar matahari dan pembatas view dari arah luar, sekaligus menjadi elemen estetika yang mengubah arsitekturnya.
Secondary skin dibuat dengan menggunakan material bata expose yang disusun bercelah, agar cahaya matahari tetap dapat masuk dan tidak menghalangi aliran udara ke dalam bangunan. Dinding pelindung tersebut dibuat menjadi dua bagian, yaitu di sisi kanan dan sisi kiri yang seolah dibelah oleh taman kecil di area balkon sebagai elemen landscape rumah.
Konsep merenovasi rumah ini mencari solusi masalah utama untuk melindungi bangunan dari sengatan sinar matahari langsung ke muka bangunan, namun tetap dapat memberi kualitas sirkulasi udara yang baik. Pada penyelesaiaannya harus diperhatikan agar fungsi baru tersebut dapat memberi sentuhan menarik pada estetika arsitekturnya. Pemilik rumah ingin mengubah tampilan wajah bangunan tanpa mengubah elemen bangunan eksistingnya. Begitu juga dengan penyesuaian layout pada rumahnya, hanya menambah kebutuhan ruang yang diperlukan dan mendesain interiornya senada dengan fasad arsitekturnya.
Dalam merenovasi hunian seluas 164 m2, arsitek menggunakan banyak exposed material, baik untuk eksterior maupun interiornya yang memberikan sentuhan berbeda pada existing building. Penggunaan semen exposed banyak dipakai pada dinding dan lantai untuk menciptakan kesan natural. Pasangan muda, pemilik rumah ini merasa puas dengan hasil renovasi yang berhasil mengubah arsitektur rumah mereka melalui pekerjaan seminimal mungkin.
Penulis : IVAN ELDO, RS
Fotografer : ERNEST THEOFILUS
Lokasi : Tangerang
Principal : Ivan Eldo Studie
Architect in Charge : Negata Iktiara