ng – Sharp Indonesia terus berupaya menekan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dari lulusan SMK melalui program Sharp Class. Program pendampingan yang menyasar sekolah-sekolah SMK se-Indonesia ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi siswa, di tengah minimnya angka serapan pekerja lulusan SMK. Kali ini Sharp Indonesia menyasar Provinsi Lampung, dan meresmikan kerja sama program Sharp Class dengan SMKN 2 Metro Lampung.
Dalam peresmian, Ronald R. Huwae selaku General Manager Customer Satisfaction Sharp Indonesia menjelaskan bahwa Sharp Class merupakan sebuah program pendampingan dan pelatihan yang diberikan oleh teknisi professional dari Sharp Indonesia kepada siswa-siswi SMK. Hal ini bertujuan mempersiapkan mereka menjadi lulusan yang unggul dan memiliki kompetensi yang sesuai dengan dunia industri.
“Sharp Class merupakan upaya kami dalam meningkatkan kompetensi dan juga memperkenalkan dunia kerja professional bertaraf internasional. Tidak hanya melakukan pendampingan, apabila terdapat siswa-siswi berprestasi pada program ini, maka mereka berkesempatan untuk bergabung bersama dengan tim customer satisfaction Sharp Indonesia”, tutur Ronald.
Sebelumnya Sharp Class telah hadir di beberapa kota Indonesia seperti Bandung, Banda Aceh, Palu, Denpasar, dan 10 kota lainnya dan sukses meluluskan lebih dari sekitar 610 siswa siswi SMK yang sebagian telah diserap oleh beberapa perusahaan termasuk Sharp Indonesia.
Kembali diadakan di Pulau Sumatera setelah terhenti akibat pandemi, Sharp Class singgah di Kota Metro, Lampung. Pada kesempatan ini Sharp Indonesia diwakili oleh Ronald R. Huwae selaku General Manager Customer Satisfaction dan Choirul Huda selaku Branch Manager Sharp Lampung, sementara SMKN 2 Metro Lampung diwakili oleh Armina selaku Kepala Sekolah, serta didampingi oleh pejabat Diknas setempat.
Usai seremoni pembukaan dan penandatanganan MoU, Armina mengucapkan rasa syukur dan apresiasinya. “Menjadi suatu kebanggaan bagi kami terpilih sebagai sekolah bimbingan Sharp Indonesia. Kami berharap melalui program ini dapat menyesuaikan kompetensi sekolah kami dengan kebutuhan industri dan dunia professional. Tidak hanya untuk para siswa-siswi terpilih, namun juga untuk para pengajar yang mendapatkan insight langsung dari lapangan” papar Armina.
Adapun dalam program CSR ini, Sharp Indonesia akan memberikan materi yang beragam sebagai pelengkap kurikulum yang telah diberikan pihak sekolah, mulai dari teori, praktek langsung, hingga pelatihan koordinasi di dunia professional, sikap dan perilaku serta kepemimpinan. Hal ini ditekankan oleh Choirul Huda selaku Lampung Branch Manager Sharp Indonesia. Menurutnya kebutuhan dari teknisinya saat ini tidak hanya pengetahuan dan kemampuan mengenai service produk semata, namun harus mengerti pola komunikasi dan membantu mengarahkan konsumen.
“Di luar hal-hal teknis dan teoritis, kami merasa perlu menyoroti kebutuhan teknik komunikasi dan leadership yang tepat, serta dapat menggambarkan kondisi dunia kerja saat ini. Harapannya melalui program ini, para pelajar mampu menjadi teknisi yang andal, tangguh, dan cepat tanggap terhadap kebutuhan konsumen saat ini”, terang Choirul Huda.
Setelah keadaan semakin membaik, Sharp Indonesia berencana untuk memperluas cakupan program Sharp Class ini. Usai mengadakan di kota Bandung dan juga Lampung, pada tahun 2022 Sharp terus menargetkan pertumbuhan siswa peserta Sharp Class ke depannya. “Tentu saja, kami sangat antusias untuk menemukan siswa-siswi SMK berbakat di Indonesia, kami berharap program ini dapat menemukan talenta-talenta terbaik di penjuru nusantara,” tutup Ronald.