Berawal dari keinginan pemilik membangun rumah peristirahatan, namun karena terjadi perubahan peruntukan, diputuskan untuk membangun sebuah rumah utama. Sang arsitek tetap mengahadirkan suasana resort pada rumah yang dirancangnya, agar pemilik dapat merasakan berada rumah tinggal sekaligus sebagai tempatnya “berlibur”.
Rumah ini dirancang oleh arsitek muda Egino Tri Prasetyo dari konsultan Utopia Architecture, yang berbasis di Semarang. Karena pemilik mempunyai permintaan khusus untuk menempatkan sebuah bangunan rumah joglo, maka arsitektur rumah keseluruhan disesuaikan, sehingga mempunyai kesinambungan desain dengan konsep hunian tropis modern, di atas lahan seluas 628 m2 dengan luas bangunan sekitar 500 m2.
“ Bentuk kesinambungan arsitektur itu salah satunya melalui bentuk atap bangunan depan. Karena lebar lahan yang tidak leluasa, diputuskan lantai dasar digunakan untuk area garasi dan servis seperti dapur, gudang dan ruang servis. Sedangkan lantai 1 digunakan untuk area komunal, berupa living room dan dinning room yang dilengkapi pantry dan 1 master bedroom serta walk in closet dan master bathroom. Di bagian belakang terdapat taman terbuka hijau yang posisinya lebih tinggi 3 meter dibanding jalannya, di situlah diletakkan bangunan joglo sebagai area berkumpul outdoor yang dekat dengan kolam renang. Di lantai 2 terdapat tiga ruang tidur anak dan sebuah void untuk komunikasi visual antara lantai 1 dan 2. Akses vertical selain menggunakan tangga juga dilengkapi dengan lift, mengingat pemilik sudah cukup berumur,” jelas Egino tentang rumah ini.
Paduan material alam yang diaplikasikan, seperti marmer Serpegiante, kayu jati, dan batu alam local, dipilih warna-warna earth tone, sehingga nuansa tropis hadir dengan utuh.
Pemakaian kayu terlihat lebih dominan terutama pada pintu utama yang didominasi unsur kayu mulai dari daun pintu, dinding bahkan plafon. Hal ini memenuhi permintaan khsusus dari pemilik yang sangat mencintai kayu jati dan memiliki koleksi produk kayu jati, baik yang baru maupun bekas bongkaran rumah kuno. Sebagian dimanfaatkan sebagai kusen dengan Teknik rustic untuk menyamarkan bekas paku atau pasak.
Keinginan pemilik untuk menghadirkan nuansa tropis dan natural, diterjemahkan arsitek melalui aplikasi material untuk ruang-ruang utama, seperti halnya di living room digunakan batu paras jogja untuk penutup salah satu dindingnya dan marmer serpegiante untuk penutup lantainya.
Point of interest di rumah yang terletak di kota Jogjakarta ini, adalah kolam reflecting pool yang menyatukan sekaligus memisahkan ruang keluarga dan ruang makan. Pemisahan ruang ini untuk menyiasati lahan yang relative panjang dan sempit, sekaligus memberikan nuansa vilam yang terpisah dan menciptakan bukaan besar untuk sirkulasi udara maksimal.
“Furniture yang dipilih disesuaikan dengan tema tropis modern. Unsur kayu diwujudkan dengan pemakaian kayu jati utuh dan mebel dari veneer ebony dan finishing dinding dan plafon,” jelas Egino
Aspek penting lainnya adalah desain lanskap yang menunjang konsep arsitektur dan desain interiornya mengacu pada taman tropis. Pemilihan dan penataan jenis tanaman dilakukan sendiri oleh pemilik rumah yang memang suka berkebun.
Penulis : Denyza Sukma, Fotografer : Egino Tri Prasetyo
Lokasi : Kediaman di Jogjakarta
Arsitek & Interior design : Egino Tri Prasetyo, ST
PIC : M. Ibnu Setiawan