Asrinesia.com – PT Sharp Electronics Indonesia mengumumkan temuan baru terhadap kemampuan teknologi Plasmacluster yang telah lolos uji adalam menurunkan risiko penularan Novel Coronavirus (SARS-CoV-2) melalui udara pertama di dunia.
Melalui kegiatan webinar yang diselenggarakan pada (22/09/2020), Shinji Teraoka, Presiden Direktur PT Sharp Electronics Indonesia, mengatakan, “Ini merupakan kontribusi yang dapat dilakukan oleh Sharp dalam membantu menjaga kesehatan konsumen setianya di seluruh dunia.”
Sharp Corporation bersama dengan Profesor Jiro Yasuda dari Pusat Penelitian Nasional untuk Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular, Institute of Tropical Medicine, Universitas Nagasaki, Professor Asuka Nanbo (anggota Dewan Perkumpulan Virologi Jepang) Universitas Nagasaki, dan Profesor Hironori Yoshiyama dari Departemen Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Shimane, melalui perangkat uji virus yang dilengkapi dengan teknologi Plasmacluster dari Sharp. Dalam penelitian ini virus corona baru (SARS-CoV-2) yang melayang di udara disinari oleh ion Plasmacluster selama sekitar 30 detik, hasilnya menunjukan bahwa titer infeksi virus dapat berkurang lebih dari 90%.
Banyak lembaga penelitian independen yang bekerjasama dengan Sharp telah membuktikan secara klinis kemampuan Plasmacluster dalam menekan aktivitas zat berbahaya termasuk virus influenza pandemi baru, bakteri yang resistan terhadap obat, dan alergen tungau, serta mengurangi tingkat peradangan bronkial pada anak-anak penderita asma.
Pada saat yang sama, keamanan ion Plasmacluster juga telah dikonfirmasi oleh lembaga penelitian terhadap tubuh manusia. “Kedepannya, Sharp akan terus berkontribusi kepada kesehatan masyarakat dengan melakukan berbagai penelitian dengan memverifikasi berbagai aplikasi teknologi Plasmacluster guna menunjukkan keefektifan Ion Plasmacluster bagi kesehatan masyarakat dunia”, ungkap Hiromasa Okajima – SAS Global Plasmacluster Equipment Product Planning Division General Manager”.
Dr. Jiro Yasuda, Profesor, Pusat Penelitian Nasional untuk Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular, Universitas Nagasaki selaku kepala dalam penelitian ini menyatakan “Penggunaan disinfektan seperti alkohol dan deterjen (surfaktan) sangat efektif untuk penanggulangan virus yang melekat (adhesive), namun belum ada penanggulangan efektif untuk mengurangi risiko infeksi yang dimediasi oleh aerosol (mikrodroplet) selain memakai masker, namun dengan penelitian ini dapat dipastikan jika teknologi Plasmacluster terbukti dapat menonaktifkan virus corona jenis baru yang tersuspensi di udara, sehingga diharapkan dapat menurunkan resiko terinfeksi virus tidak hanya di rumah, perkantoran, kendaraan, tetapi juga di ruang fisik seperti institusi medis.”