Asrinesia.com – Pengembang PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) atau Paradise Indonesia yang bergerak pada tahun 2002 di bidang akomodasi, termasuk hotel, pusat perbelanjaan, dan apartemen, bisnisnya terus berkembang mulai dari membangun Hotel HARRIS (Tuban, Bali), kawasan Sahid Kuta Lifestyle Resort, termasuk Beachwalk Shopping Center.
Saat ini, Paradise Indonesia, telah membangun 14 hotel di Jakarta, Bali, Batam, Yogyakarta, dan Makassar, dan mengoperasikan 6 pusat perbelanjaan di Jakarta, Bandung, dan Bali.
Sejak berkiprah Paradise Indonesia diarahkan untuk menjadi besar dengan produk-produk ikonik dan layanan terbaik di bidangnya. Untuk itu dibutuhkan masterplan hingga passion untuk menjalankan misi-visi perusahaan.
Setiap produk yang dihasilkan bukan hanya harus indah tapi harus diikuti dengan service yang juga menarik. Intinya, setiap produk harus diikuti dengan kualitas, layanan, hingga spirit dan itu semua harus bisa dirasakan oleh konsumen. Situasi ini juga menjadi pembeda INPP dengan pengembang lain saat sama-sama mengembangkan hotel karena passion yang berbeda itu.
Dengan passion dan komitmen tinggi itu perusahaan terus diarahkan untuk menjadi yang terbaik di bidangnya baik untuk hotel, pusat perbelanjaan, maupun apartemen. Bukti lainnya, Paradise Indonesia menjadi sedikit dari pengembang yang tetap berprogres saat situasi pandemi Covid-19. Ada beberapa proyek yang diluncurkan maupun dikerjakan dalam situasi pandemi tersebut.
Hal ini diungkapkan oleh Agus Soelistijo, Co-founder yang juga Wakil Presiden Komisaris PT Indonesian Paradise Property. Menurutnya, tidak hanya memerlukan modal yang banyak saja seorang pengusaha bisa bertahan dengan bisnis properti. Namun, juga memerlukan passion dan tekad di dalamnya.
“Di Bali itu banyak hotel, namun saat pandemi hotel tersebut tutup dan ketika pandemi berakhir hotel tersebut tidak buka lagi. Sebab, seorang businessman yang bukan hotelier daya tahannya akan berbeda,” ungkap Agus saat pengumuman Journalist Writing & Photo Competition III 2025, beberapa waktu lalu.
Agus melanjutkan, tidak hanya menggandalkan banyak modal saja, saat membangun bisnis properti harus memiliki jiwa bisnis yang murni di bidangnya. “Siapa yang dapat memenangkan kompetisi di persaingan yang tepat adalah seseorang yang memiliki jiwa bisnis yang murni di bidangnya.”
Lebih lanjut Agus bercerita, beberapa proyek INPP yang saat ini terkenal tak terlepas dari perjalananannya yang panjang. Founder INPP melihat ada opportunity yang bisa menjadi langkah besar dalam perjalanan mereka dalam membangun bisnis properti.
“Saat itu, melihat pendapatan menengah semakin banyak. Seperti anak muda senang traveling namun dengan budget yang terbatas. Kemudian, kami lihat opportunity hotel yang budget-nya Rp300 ribuan meningkat, dan kami membuat segmen hotel bintang tiga plus yang dinamakan hotel Harris,” ungkap Agus.
Kemudian, hotel bintang tiga plus tersebut, dibuat INPP semenarik mungkin, dengan penggunaan warna yang cerah seperti merah dan oranye.
“Kami buat warna hotel tersebut berbeda, yakni dengan menggunakan warna seperti oranye dan merah yang cocok untuk anak muda,” tambah Agus.
Direktur-CFO INPP Surina menambahkan, Paradise Indonesia dijalankan dengan fokus pada operation dan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir berkembang sangat pesat hingga tahun ini mulai fokus pada equity market untuk menambah pendanaan perusahaan dari pasar modal.
“Hingga saat ini mengelola dan membangun 25 unit bisnis di delapan kota,” pungkas Surina.