Asrinesia.com – PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP) atau Paradise Indonesia menutup tahun 2024 dengan pencapaian luar biasa di sektor properti. Perusahaan ini berhasil mencapai 121% dari target year-on-year atau laba bersih sebesar Rp342,6 miliar, ini menegaskan performa finansial yang solid.
Dalam hal ini Diana Solaiman Chief Corporate Services Officer INPP, mengungkapkan bahwa salah satu kunci kesuksesan ini terletak pada strategi perusahaan yang fokus pada segmen pasar middle-up.
“Kami menargetkan pertumbuhan tambahan sebesar 10-20% hingga akhir tahun. Ini didukung oleh proyek-proyek unggulan seperti Hyatt Place Makassar, Mall 23 Semarang, Antasari Place, dan 23 Paskal Shopping Center Extension yang akan selesai tahun depan,” jelasnya dalam konferensi pers di HARRIS Suites fX Sudirman, Jakarta, Jumat (20/12/2024).
Memasuki tahun 2025, INPP telah mempersiapkan berbagai proyek strategis untuk memperkuat portofolio propertinya, baik yang sedang dalam proses pembangunan, maupun rencana pembukaan proyek baru.
Proyek-proyek tersebut, yang saat ini dalam tahap konstruksi dan desain, diharapkan dapat memperluas jangkauan perusahaan di kota-kota besar di Indonesia. Seperti Antasari Place (Tower 1) di Jakarta Selatan, yang akan selesai dan mulai serah terima pada Juni 2025. Fasilitas komersialnya diperkirakan akan mulai diisi serta beberapa tenant mulai beroperasi lepas perayaan Idul Fitri atau sekitar April 2025.
Baca juga : Transformasi Bisnis yang Berkelanjutan dari INPP
“Untuk apartemen Tower 2, sekarang masih dalam proses desain. Ini berbeda dengan Tower 1 dimana kami hanya melanjutkan dari desain yang sudah ada,” tutur Diana.
Selain itu di Bandung, INPP akan menyelesaikan proyek 23 Paskal Shopping Center Extension pada Juni 2025, juga Paradise Indonesia tengah mengembangkan mal baru di Semarang, yakni Mall 23 Semarang serta proyek mixed-use terbaru di Balikpapan, Kalimantan Timur.
“Untuk proyek Balikpapan sedang dalam tahap license dan desain. Proyek mixed-use termasuk komersial dan hotel. Sedangkan di Semarang under construction, dan baru akan selesai di 2026,” imbuh Diana.
Selain itu, INPP terus berinovasi dengan mengubah fungsi pusat perbelanjaan menjadi ruang sosial yang dinamis. “Mal tidak lagi hanya tempat belanja, tetapi juga menjadi pusat kegiatan komunitas. Kami sering mengadakan acara-acara kreatif yang melibatkan berbagai kalangan masyarakat,” tambahnya.
Diana menjelaskan bahwa fokus pada segmen middle-up memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan. “Pasar middle-up cenderung lebih stabil dibandingkan dengan segmen lainnya. Bahkan di tengah fluktuasi pasar, seperti saat pandemi COVID-19 lalu, kami nggak masalah, tetap stabil,” ujarnya.
Pendekatan ini juga diterapkan pada proyek-proyek komersial Paradise Indonesia, termasuk pusat perbelanjaan dan hotel. Dengan lokasi strategis di kota-kota besar, properti-properti ini terus menarik minat pasar sekaligus mendukung arus kas perusahaan.
Salah satu kekuatan utama INPP adalah kontribusi pendapatan berulang (recurring income) yang mencapai 90% dari total pendapatan perusahaan. Segmen hotel memberikan kontribusi terbesar sebesar 48%, sementara properti komersial menyumbang 42%.
Pendekatan ini telah terbukti efektif dalam menjaga stabilitas keuangan perusahaan, terutama selama pandemi COVID-19. Salah satu contoh sukses adalah pembukaan Hyatt Place Makassar pada Februari 2024, yang memberikan dampak signifikan terhadap pendapatan segmen hotel.
“Okupansi hotel cukup tinggi, bahkan di HARRIS Suites fX Sudirman ini, okupansinya selalu antara 90-100 persen. Sampai-sampai kita juga minta harganya dinaikkan, supaya occupancy-nya sedikit turun, agar kamarnya bisa di-maintenance,” ucap Diana.
Baca juga : INPP Terus Kembangkan Iconic Lifestyle Properties
Proyek-proyek seperti Hyatt Place Makassar, Antasari Place, Mall 23 Semarang, dan 23 Paskal Shopping Center Extension, menunjukkan komitmen perusahaan untuk terus berinovasi dan memberikan nilai lebih bagi pelanggan serta pemegang saham.
“Kami percaya bahwa keberlanjutan dan inovasi adalah kunci utama untuk tetap relevan di industri properti. Dengan fokus pada segmen middle-up dan pengembangan di kota-kota besar, kami optimis dapat mencapai target ambisius kami di masa depan,” ujar Diana.
INPP Tidak Masalah dengan Kenaikan PPN
Mengenai kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), INPP tidak mempermasalahkan kenaikan PPN dari 11 persen menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025
Alasannya, perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan, komersial, dan penjualan properti itu fokus melayani segmen middle up yang tidak terpengaruh oleh kenaikan pajak tersebut.
Bukan hanya tidak masalah dengan kenaikan PPN, INPP bahkan berencana menaikkan tarif hotel yang okupansinya tinggi (di atas 90 persen) seperti Harris Suites di fX Mall, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta.
Baca juga : INPP Siapkan Aksi Korporasi di Semester Kedua
Menurut Diana, tingginya okupansi hotel itu membuat pengelola kesulitan melakukan pemeliharaan berkala, karena tamu terus menerus datang tanpa jeda.“Kita tidak mungkin menolak tamu. Maka supaya ada spare untuk maintenance, tarif hotel-hotel dengan okupansi yang tinggi itu kita naikkan tahun depan,” ujarnya.
Seperti diketahui Paradise Indonesia memiliki 14 hotel di Jakarta, Bali, Batam, Yogyakarta, dan Makassar, serta mengoperasikan 6 pusat perbelanjaan di Jakarta, Bandung, dan Bali.
Untuk hotel sebutlah antara lain Grand Hyatt Jakarta, Hyatt Makassar, Harris, ALoft, Yelo, dan Pop. Sedangkan pusat perbelanjaan antara lain Plaza Indonesia dan fX Sudirman di Jakarta, 23 Paskal Bandung, dan Beachwalk Shopping Center di Bali.
Belakangan INPP juga mengembangkan properti untuk dijual, yaitu mixed use (apartemen dan ritel) Antasari Place di Jakarta Selatan. Tapi, secara keseluruhan 90 persen pendapatan perseroan masih disumbang hasil penyewaan hotel dan pusat perbelanjaan (recurring income).