Ide awal rumah ini didapat dari keberadaan lokasinya yang dekat dengan laut, kemudian dikembangkan sebagai gagasan bentuk bangunan. Konsep massa bangunan Pilotis, berkesan seperti melayang, terinspirasi seperti kapal mengambang di laut. Atap datar yang diolah melengkung seperti terkena angin.
Elemen cladding facade berupa lipatan-lipatan juga terinspirasi dari lipatan kain/kertas. Pada facade menggunakan alumunium composite panel (ACP) dengan rangka hollow sebagai cladding untuk mengurangi sinar matahari yang jatuh ke bidang dinding eksterior bangunan, selain itu juga sebagai elemen estetika facade serta sebagai penghalang pandangan langsung dari luar ke dalam bangunan. Sedangkan secondary skin dipilih motif bunga sebagai ornamen untuk memberikan unsur feminin pada bangunan yang cenderung memiliki bentuk dengan unsur garis-garis tegas dan maskulin.
Bangunan seluas 1327, 33 m2 ini mengadob konsep modern kontemporer yang penataan interiornya open plan sehingga ruang-ruang yang ada di dalamnya terasa lapang. Sang desainer, Mozes Mulayawan, memilih jendela frameless terbuka, view ke arah pepohonan di jalan sehingga seolah-olah menyatukan ruang luar ke dalam. Mozes pun mengolah elemen pembentuk ruang luar dan dalam seperti plafon dan dinding dengan permainan bentuk diagonal/segitiga seperti lipatan-lipatan serta garis-garis kisi-kisi yang mempertegas alur lipatan tersebut. Menariknya lagi, cutting laser dengan motif bunga pada backwall TV sebagai pembatas area foyer dan living room menerus hingga drop plafon.
Pengolahan elemen plafon sekaligus fungsi manhole untuk maintenance indoor ac dan juga menyamarkan supply return ac. Hadirnya void pada living room untuk memberikan kesan luas pada ruangan, menyatukan visual ruang bawah dan atas juga sebagai buffer termal untuk mengalirkan udara panas ke atas. Elemen cutting laser pada facade masuk hingga ke sisi dinding void kiri kanan sehingga dapat menyatukan elemen ekterior dan interior bangunan.
Furniture dipilih warna warna antrasit dan kayu sebagai pengontras ruang yang luas dan terang. Untuk master bedroom dibuat menyatu dengan sitting room sehingga memberikan kesan luas. Area wardrobe diolah dengan menggunakan bahan cermin clear pada pintu lemari baju, ini dapat memberikan efek luas pada ruangan yang cenderung memanjang. Sedangkan warna furniture dan lantai kayu dipilih warna terang agar simpel. Sedangkan elemen pintu lemari dan top table warna gelap agar memberikan efek kontras sehingga terlihat sleek dan modern.
Banyak hal yang menarik dari desain rumah tinggal ini, diantaranya pengolahan area tangga. Arsitek merancang konsep tangga dari lantai dasar ke atas dibuat “melayang” untuk memaksimalkan cahaya alami pada siang hari agar dapat masuk hingga ke lantai servis yang berada di bawahnya. Untuk finishing tangga, kayu solid memberikan kesan yang hangat untuk mengimbangi finishing dinding dan lantai marmer yang berkesan “dingin”. View ke arah tangga disamarkan dengan hadirnya kisi-kisi kayu vertical dengan motif bentuk lengkungan, yang terinpirasi dari lekukan kain.
Penulis : Denyza Sukma
Architect & Interior Designer : Mozaic Architects
Architect in Charge : Mozes Architect
Contractor : Irwan Tandra
Lighting : Ratna Darmawan
Photographer : Mario Wibowo
Lokasi : Pantai Indah Kapuk, Jakarta