Asrinesia.com – Kenari Djaja dan Majalah Asrinesia pada pasca libur hari Raya Idul Fitri 2021, kembali mengadakan seminar melalui platform zoom dan youtube, kali ini bertemakan Arsitektur & Leisure, Kamis 20 Mei 2021.
Menurut Hendry Sjarifudin Direktur PT. Kenari Djaja Prima, saat membuka kegiatan seminar mengatakan, “bincang-bincang tentang Arsitektur Resort & Leisure diselenggarakan secara virtual oleh Kenari Djaja bersama Majalah Asrinesia yang memiliki komitmen pada perkembangan arsitektur, desain interior dan lingkungan sejak tahun 1985-an,”.
Seminar menampilkan tiga pembicara sebagai Nara Sumber yaitu Pimpinan Popo Danes Architect, Arsitek profesional Ir. Nyoman Popo Priyatna Danes, IAI, AA (Popo Danes) dari Bali, Concept, Design & Built Leisure Park – Presiden Komisaris PT Desa Wisata Indonesia Ir. Eliezer Widagdo dari Arsitektur Universitas Tarumanagara, serta Arsitek Lanskap Profesional – Ketua Ikatan Ahli Bangunan Hijau Indonesia 2019-2022, Ir Bintang Nugroho, IALI dari Universitas Trisakti.
Bahasannya bagaimana karakter lingkungan dioptimalkan menjadi destinasi resort dengan membuat lekuk lembah bukit menjadi eksotik sebagai daya tarik baru di suatu kawasan. Para Ahli berhasil mengoptimalkan alam sebagai destinasi wisata arsitektur baru. Pengalaman para pembicara membangun resort dan fasilitasnya memberi banyak ide inspiratif bagi peserta.
Mereka berhasil menciptakan fasilitas leisure yang inovatif dengan potensi lingkungannya harus tetap hijau dan asri.
Dalam seminar ini, para pembicara mengemukakan Keindahan alam Nusantara memiliki banyak peluang dikembangkan menjadi area wisata modern dengan kekhasan daerah dan lingkungan yang tetap terjaga.
Kesibukan kegiatan di perkotaan menginspirasi para ahli perencana fasilitas lingkungan untuk menciptakan berbagai kelengkapan rekreasi dan peristirahatan yang memanfaatkan keindahan serta potensi alam di daerah yang menjadi nilai tambah bagi destinasi wisata dan menarik kaum milenial.
Bermain dengan panorama dan karakter alam merupakan keunikan yang disukai para Arsitek dalam berkarya di bidang Resort & Leisure yang akan memiliki keistimewaan, daya tarik dan menyenangkan.
Merancang bangunan inap seperti villa, bungalow, pondokan atau sejenisnya memang tidak ada ketentuannya kecuali harus tertib pada persyaratan membangun di kawasan hijau.
Banyak spot-spot indah diciptakan untuk para wisatawan berswafoto dan menimba pengalaman pada sebuah obyek wisata baru, seperti yang dilakukan oleh Arsitek Eliezer Widagdo yang mengkhususkan pada kegiatan leisure.
“Dalam pembangunan, menggubah lereng perbukitan dan tempat yang tadinya biasa saja menjadi fasilitas rekreasi yang nyaman, dan atraktif agar tetap menjaga karakter lingkungannya,” ujar Bintang Nugroho.
“Habitat tanaman yang tumbuh di pegunungan, hutan dan lembah, harus bisa dikolaborasikan dalam desain arsitektur lanskap kawasan sebagai elemen daya tarik resort”, tambah Bintang.
Popo Danes, yang banyak menerima penghargaan arsitektur serta sarat pengalaman dengan bangunan bersuasana resor sesuai dengan karakter alam Pulau Dewata yang indah. Menuturkan pengalamannya dengan memberi informasi bagaimana karyanya diminati termasuk oleh wisatawan mancanegara.
“Arsitektur yang dirancang dalam balutan keindahan budaya dan tradisi setempat, merupakan faktor penting dalam membangun fasilitas resort & leisure,” tutur Popo Danes.
Pembahasan seminar yang menarik ini dipandu oleh Moderator Dr. Dini Rosmalia, ST. MSi, Ketua Program Studi Arsitektur Universitas Pancasila.
Seminar diikuti sekitar 500 peserta dari seluruh Indonesia, terdiri dari para professional, mahasiswa jurusan arsitektur, desain interior dan lanskap arsitektur, serta pengelola kawasan dan masyarakat umum bisa berinovasi mengembangkan potensi wisata di daerahnya.