Asrinesia.com – Asia Young Designer Summit Asia (AYDA) bertujuan menginspirasi mahasiswa untuk berkreasi secara inovatif dan memotivasi mereka pada tingkat profesionalisme yang lebih tinggi. Setiap tahunnya kompetisi AYDA diselenggarakan melalui serangkaian kegiatan, mulai dari campus roadshow, tahap penyisihan hingga 5 besar, coaching session oleh para praktisi, grand final dan awarding, serta ditutup dengan kompetisi regional yang diselenggarakan secara bergantian di negara peserta seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Kali ini AYDA 2017/18, bertemakan “You For Tomorrow” yang dilaksanakan di Kuala Lumpur, Malaysia. Setelah melalui penjurian yang kompetitif, sebanyak 25 mahasiswa arsitektur dan desain interior dari 15 negara di Asia telah berhasil menampilkan karya terbaiknya. Wakil Indonesia dari UGM dan ITB berhasil memperoleh kesan dan tanggapan yang baik dari para juri Asia Young Designer Summit (AYDS) 2017/18 untuk kategori Arsitektur dan Desain Interior. Salah satu desain wakil Indonesia, Zulkifli Yuanata dari ITB disebut oleh salah satu juri sebagai “A modern way to express Indonesia”.
Pada kategori Desain Interior, Zulkifli Yuanata dari ITB melalui karyanya yang berjudul Archipelago Theatre Indonesia berusaha menunjukkan keunikan Indonesia sebagai salah satu negara kepulauan terbesar yang sekaligus memiliki keberagaman suku yang tersebar di seluruh wilayahnya. Archipelago Theatre Indonesia merupakan sebuah fasilitas yang dirancang untuk melestarikan berbagai seni dan budaya Indonesia yang dipersembahkan melalui modern music, modern theatre dan modern film.
“Indonesia memiliki budaya yang sangat beragam dan kompleks. Terasering dan daun kelapa saya aplikasikan pada desain auditorium untuk mencerminkan ciri khas lokal. Sebuah kebanggaan bagi saya untuk mewakili Indonesia dan memperlihatkan budaya Indonesia melalui karya saya di hadapan negara Asia lainnya pada Asia Young Designer Summit 2017/18.” Jelas Zulkifli.
Sementara, Alfian Reza Almadjid dari UGM untuk ketegori arsitektur melalui karyanya Pixellate Farm, menekankan pentingnya unsur pertanian bagi negara Indonesia yang sejatinya merupakan negara agraris. Gagasan dari konsep ini adalah mendekatkan kembali masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat perkotaan dengan budaya agraris agar kesadaran akan isu pangan lokal dapat meningkat. “Saat ini banyak orang yang tidak menyadari dari mana makanan kita berasal. Ide saya adalah membawa pertanian kembali ke perkotaan. Dengan cara ini, saya berharap dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk peduli pada pertanian dan sumber makanan yang dihasilkannya”, jelas Alfian.
“Melalui Asia Young Designer Summit ini, saya mendapatkan banyak pengalaman dan wawasan yang sangat berharga, yang langsung saya peroleh dari para ahli di industri ini. Saya bersyukur dapat memperoleh kesempatan untuk menunjukkan karya saya, mulai dari tingkat nasional hingga tingkat Asia.” tambah Alfian.
Gelar Asia Young Designer of the Year pada Asia Young Designer Summit 2017/18 sendiri berhasil disandang oleh Malaysia, baik untuk ketegori arsitektur maupun interior. Ng Wai How (Arsitektur) dengan karyanya yang berjudul War Museum – Extension of Tugu Negara dan Shahmeena Labeeb (Desain Interior) dengan Plan Bee – City Beekeeping-nya berhasil memperoleh hadiah uang tunai sebesar USD 5.000.
Chief Executive Officer (CEO) Decorative Paints Nippon Paint Indonesia Jon Tan pada malam awarding Asia Young Designer Summit 2017/18 mengatakan, “Kami bangga dengan kedua mahasiswa yang mewakili Indonesia pada Asia Young Designer Summit 2017/18 di Malaysia. Walaupun belum berhasil meraih gelar Asia Young Designer of the Year 2018, wakil Indonesia telah menunjukkan karya yang luar biasa dan berhasil mendapatkan kesan yang sangat baik dari para Juri. Kami harap prestasi ini dapat terus ditingkatkan dan dapat memotivasi mahasiswa arsitektur dan desain interior lainnya di Indonesia untuk terus meningkatkan semangat berkarya dan kompetisi. Kesempatan ini tentunya dapat menjadi bekal yang baik bagi para peserta untuk bersaing pada dunia profesional sesungguhnya.”