Pada waktu di mana manusia membutuhkan ketenangan dan kesendirian, rumah harus menjadi suaka bagi segala ketidakpastian. Isu ini menuntut penataan yang lapang dan tepat guna agar dapat meningkatkan kualitas hidup penghuninya dalam kaitannya dengan kenyamanan dan kesehatan. Bentukan-bentukan sederhana dan bukaan-bukaan yang besar dibuat untuk memaksimalkan cahaya natural masuk, membiaskan hubungan antara ruang luar dan ruang dalam. Elemen desain yang dihadirkan pada ruang dalam harus menjadi bahasa tanggapan terhadap elemen arsitektural pada ruang luar agar tercipta kesinambungan dan kesatuan yang estetik dari keduanya.
Unsur lama dan baru dipadukan secara paradoksal dengan tetap mengacu pada langgam modern sebagai bentuk apresiasi pada tren dan gaya hidup kekinian. Yang menitikberatkan pada hidup sederhana dan minimalis, sehingga rumah tak lagi terkesan penuh dan sesak oleh bidang-bidang penyimpanan yang tak perlu. Garis-garis sederhana dengan aksen yang simpel dan warna-warna yang kuat pada bidang vertikal mempertegas nilai kebaruan pada rumah.
Pada hubungannya dengan isu desain yang berkelanjutan (sustainable design), material-material yang digunakan bersumber dari pengrajin lokal (locally sourced) dan mendukung keberlangsungan ekologi sebagai jawaban atas permasalahan iklim yang global. Unsur kelokalan dan nilai keempuan (craftsmanship value) diusung sebagai elemen dekoratif yang elegan, tetapi tetap membumi dan modern.
Narasi oleh : @andiramuwarni
Arsitek : Budhi Harmunanto BHA – Ajeng Suryadityasari
(In Charge) @ajreengInterior @akodhyat Akodhyat & Partners – Andira Murwani & Tania A. Lestiani
Landscape : @designscape.landscape.idn
Photography : @pieterkurniawanphotography
Lokasi : Citra Grand Semarang