asrinesia.com – Salah satu pelukis yang ikut dan membuka stand dalam pameran Inacraft 2018 adalah Abu Djumhur. Abu membawa lukisan berupa local content. Lukisannya sangat menarik yaitu dengan menggunakan elemen bambu dan bubuk kopi. Abu juga berupaya menggunakan bahan-bahan alami yang sudah jadi sampah untuk menghidupkan karyanya.
Topik lukisan Abu hanya satu yaitu pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Abu menyadari pentingnya menemukan identitas dan memastikan pesan apa yang ingin disampaikan dengan lukisan-lukisannya. Sejak itulah ia memutuskan untuk berkampanye tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan lewat karya lukisan. Hingga kini, lukisannya banyak disukai penggemarnya dari dalam maupun luar negeri.
Dengan menggunakan bambu, setiap harinya Abu bisa mendapatkan ide dari mana saja. Rata-rata objek lukisannya didapatkannya dari membaca lingkungan sekitar. Proses pembuatannya, pertama adalah mencari pesan apa yang ingin disampaikan ke publik. Kemudian, Abu membuat sketsa dan langsung melukisnya di atas kanvas.
Abu mengatakan, “Tema lingkungan dengan bambu sebagai pesan moral kepada lingkungan kita, akibat kerusakan oleh manusia. Alam kita sudah menangis dengan berbagai bencana.”
Abu menambahkan “Banyak orang gengsi memakai bambu. Padahal ini bahan asli Indonesia. Selain itu, saya bisa mendapatkan warna-warna khas hijau dari tanaman tersebut.”
Abu mengembangkan lukisan dengan memberikan elemen dari bahan bambu sejak 7 tahun lalu. Dari lukisan berelemen bambu, Abu bisa keliling dunia dan orang luar negeri sangat menghormati lukisannya tersebut. Tidak hanya dalam negeri, melainkan juga dari para kolektor di kawasan Asia, Belanda, Australia, dan Jerman
Menurut Abu, tidak mudah mengirim karya seninya ke luar negeri, terutama ke Australia yang memberlakukan aturan ketat terkait bahan-bahan yang dia pakai untuk melukis “Mereka akan minta surat keterangan bebas hama, baru barang bisa masuk ke Australia.”
Pelukis asal Bandung ini selalu memberi beberapa bulatan oranye di bagian tertentu lukisannya sebagai pertanda bahwa itu lukisannya.
Mengakhiri bincang bincangnya, Abu mengatakan, “Kalau kita ingin dikenal, mari kita kenalkan budaya kita sendiri dengan serius, jangan meniru niru gaya orang lain.” Pungkas Abu sambil terus menorehkan cat ke kanvas lukisan.