Bangunan rumahtinggal yang terletak di kawasan Pajajaran, Bandung ini mengusung konsep arsitekrur modern tropikal. Hunian yang yang berada di atas lahan seluas 620 m2 dengan luas bangunan kurang lebih 900 m2 ini terdiri dari 2 lantai dan 1 basement.
Bandung yang dikenal dengan istilah “paris van java” ini diapresiasi oleh tim arsitek yang merancang hunian ini dalam mewujudkan bangunan tersebut hadir di lingkungannya.
Bangunan megah ini dapat menyatu dengan alam lingkungan sekitarnya dan dapat menjadi “home” bagi pemiliknya.
Facade bangunan ibaratnya sebuah wajah bangunan, yang merupakan bagian yang sangat penting dari sebuah karya arsitektur karena elemen ini merupakan bagian yang selalu pertama kali diapresiasi oleh publik. Untuk itulah sang arsitek merancang hunian milik pasangan muda ini menerapkan konsep arsitektur modern tropikal yang sangat sesuai dengan kondisi iklim di Indonesia. Facade dibuat selain kokoh juga harus memiliki nilai estetika. Hal ini terlihat dari penyelesaian yang ada di lantai atas, Vidor sang arsitek memasang secondary skin dari bahan composite yang dibentuk kisi-kisi, yang berfungsi untuk selain menahan teriknya sinar matahari yang masuk ke dalam juga dari segi tampilannya menjadi elemen estetika dari facade tersebut.
Pemilik rumah adalah pasangan muda yang memiliki 2 orang anak yang ingin menghadirkan suasana relaks di dalam huniannya, sehingga nuansa “resort” yang teduh, santai dan didominasi ruang terbuka terbentuk dari penataan massa bangunan yang terpisah namun disatukan dengan hadirnya swimming pool. Paduan innercourt dan swimming pool menjadi point of interest disini.
Hunian ini memiliki fasilitas basement untuk area servis dan garasi, area tengah untuk living room & activity, dan area atas untuk private, terdiri dari beberapa massa bangunan yang dihubungkan oleh innercourt melalui pintu2 kaca tembus pandang karya Inti Samudra Glass yang merupakan bukaan2 lebar sehingga area luar dan dalam “menyatu” dengan harmonis serta sirkulasi udara yang maksimal dapat dirasakan di area dalam. Keterbukaan yang maksimal dapat kita lihat di hunian ini, kaca tembus pandang yang berbingkai kusen alumunium dari Magnus menambah kesan modern dan “ringan” sehingga ruangan di dalam lebih terasa cozy namun tetap elegant.
Hadirnya elemen kayu karya Creasindo Woodworking menambah kesan warm baik di area dalam maupun luar. Material marmer dari Megah Steel Marmer mendominasi material di hunian ini, karena owner kebetulan usahanya bergerak di bidang material tersebut. Sehingga menjadi tantangan bagi tim arsitek bagaimana caranya agar penggunaan material marmer bisa berpadu secara harmonis tidak “meledak-ledak” agar indah dipandang mata. Sedangkan untuk penataan interiornya, Vidor dibantu oleh tim dari Inerre Interior termasuk untuk pemilihan furniturenya. Namun Vidor menekankan bahwa interiornya lebih banyak bermain warna yang mengarah ke “earth tone” yang dipadukan dengan gradasi warna abu muda dan tua.
Penulis : Deniza Sukma
Photographer : @kiearch
Principle : @vidorsaputro
Pic : @darrylfernaldi
Woodworking : @creasindo_woodworkingInterior @inerre
Lokasi : FE House, Bandung