Bangunan tua 5 lantai yang tadinya dipakai untuk Resto khas Sulawesi dan hampir tidak terpakai lantai2 diatasnya, kini sudah diRefurbished dan Retrofit oleh team arsitek Modernspace.
Ide awal adalah tetap mempertahankan profile dan struktur awal bangunan, dengan mempertimbangkan dan meninjau ulang kembali semua komponen desain baik dari segi struktural maupun dari sisi layout tanpa membongkar rangka2 kolom, balok dan Plat bangunan struktur asalnya.
Skeleton atau kerangka bangunan berupa struktur2 utama dari bangunan tua ini tetap dipertahankan, yang dikupas hanyalah sekat2 dinding yang ada di interior maupun eksterior, dan arsitek hanya bermain desain dalam parameter skeleton/kerangka bangunan yang ada.
Dalam me-refurbish dan retrofit bangunan tua ini, arsitek menerapkan hal berikut:
1. Dari sisi struktur bangunan; struktur2 awal bangunan di tinjau ulang, terjadi penambahan2 perkuatan balok2 untuk menahan beban plat lantai existing dengan Struktur2 Baja WF expose. Baja2 ini juga kemudian diputuskan untuk diekspos menjadi bagian dari keindahan struktur expose di interior treatment.
2. Dari sisi desain arsitektur dan interior; letak core (lift dan tangga) diletakkan di center bangunan, ruang2 dengan nilai kegunaan dan posisi space kurang baik untuk ruang M&E dan juga Dapur. Sedangkan ruang2 dengan nilai kegunaan dan view baik dimaksimalkan untuk fungsi2 retail dari pemilik seperti JCO, Breadtalk, Johnny Andrean Salon dan Tina Andrean Gallery
Zoning Retail pada street level dan lantai 1 ditempatkan donut, bread dan coffee shop dari JCO dan Breadtalk, menempati 2 lantai bawah, sedangkan fungsi Retail lainnya seperti Salon dan Galeri ditempatkan di area lebih atas. Lantai paling atas dan roof deck akan dikembangkan kemudian untuk retail yang terkait dengan roof activity berupa open outdoor seating yang bisa menikmati city view jalan Sudirman.
Secara desain arsitektural, bangunan ini menghadap 2 sisi yaitu barat dan utara.Pertimbangan desain facade adalah dengan mempelajari arah orientasi matahari dimana orientasi sisi barat diberikan secondary skin berupa perforated metal, fungsinya untuk mengurangi exposisi panas sisi barat yang mengenai kaca, dan dari sisi interior tetap terasa transparansi terhadap view. Sedangkan di sisi utara, diaplikasikan secondary skin berupa sirip2 panil besar dan louvre, untuk menghadang datangnya sinar langsung dari sisi barat dan utara.
Basic grid struktur bangunan existing juga dianalisa oleh team arsitek. Jarak grid antar kolom dijadikan acuan untuk menjadi guideline dalam menjalankan treatment desain dan detail. Grid existing ini dengan disiplin diterjemahkan menjadi grid2 pembagian zoning tempat seating, pembagian modul treatment ceiling, lighting, railing hingga detail modul rak2 pajang untuk treatment interior. Grid ini pun dibawa keluar ke eksterior untuk pembagian modular kaca-kaca penutup perimeter bangunan berikut juga rangka bahkan modul penempatan secondary skin pada treatment facade.
Text by : Modernspace
Architecture and Interior Designer : MODERNSPACE team @modernspace_design @aai.christina @jackson_jos @ignatius.carven @aseps_kusumah @michxllxichx @williamliejaya
Principal : @yanto_eff @hannylim
Photographer : @mariowibowo_
Lokasi : JCo stand alone cafe di jl Blora, Jakarta