Asrinesia.com – Jakarta Fashion and Food Festival atau JF3 kembali digelar setelah vakum selama dua tahun karena pandemi Covid-19. Festival tahunan ini berlangsung pada 1-11 September 2022 di La Piazza dan Summarecon Mal Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Didukung sejumlah organisasi mode Indonesia seperti Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) dan Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI), JF3 Fashion Festival menampilkan karya dari para nama besar seperti Didi Budiardjo, Chossy Latu, Mel Ahyar, Tuty Adib, dan Defrico Audy. Tidak ketinggalan Danjyohiyoji yang berkolaborasi dengan 3Second, dan Lakon Store.
JF3 Fashion Festival terdiri dari peragaan busana dari sejumlah desainer ternama Indonesia dan Fashion Village, sebuah ekshibisi produk UMKM dari 51 lokal, yang berlangsung pada 1-11 September 2022. Sedangkan festival kuliner akan dilaksanakan pada 9 September – 9 Oktober.
Festival dibuka oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno Dalam pidato pembukaannya, Sandiaga mengapresiasi JF3 yang jadi salah satu festival paling diminati dan masuk dalam jajaran Kharisma Event Nusantara. “JF3 masuk masuk jajaran Kharisma Event Nusantara. Ini adalah 100 event terbaik Nusantara, Calender of Event yang diterbitkan oleh pemerintah,” ujarnya.
Dia berharap acara ini akan membantu ekonomi kreatif Indonesia lebih bergeliat. Saat ini kontribusi ekonomi kreatif Indonesia sudah masuk ke tiga besar dunia setelah Amerika Serikat dengan Hollywood dan Korea dengan K-Pop.
Adrianto P. Adhi, Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk, mengatakan bahwa acara ini melibatkan 50 UMKM, 38 desainer, 3 sekolah mode, 70 UMKM kuliner dengan lebih dari 500 jenis makanan. JF3 juga melakukan pembinaan generasi muda kreatif melalui Pintu Kolaborator bekerja sama dengan Lakon Indonesia. “Program ini bertujuan agar generasi kreatif muda mampu mengelola brand dan bisnisnya secara profesional,” ujarnya.
JF3 tahun ini mengusung tema Cultural Diversity yang mengangkat keragaman budaya Indonesia. Menurut Sugianto Nagaria, Chairman JF3, tema tersebut menggambarkan kondisi Indonesia yang sangat kaya. “Banyak sekali angle yang bisa diangkat dari topik ini. Ini menunjukkan kekayaan budaya Indonesia yang perlu dikenal dan digali,” katanya.
Penyelanggaraan tahun ini agak berbeda dari tahun-tahun sebelum pandemi. Untuk pertama kalinya, festival ini kembali ke La Piazza, lokasi yang digunakan terakhir kali pada 2005. Pergelaran dilangsungkan di dalam tenda besar yang dilengkapi dengan pendingin ruangan, sound system, dan desain lighting yang megah.
Acara pembukaan ditandai dengan peragaan koleksi perhiasan The Palace yang bertema Tamra Nusantara. Koleksi ini mengangkat kekayaan budaya Nusantara hasil kolaborasi dengan desainer Samuel Wattimena.
Di acara pembukaan, JF3 memberikan penghargaan Fashion Icon kepada tiga tokoh mode di Indonesia. Ketiga penerima penghargaan tersebut antara lain Rudhy Buntaram, pendiri dan Direktur Jakarta International Management (JIM) Models untuk kategori Fashion Industri and Support, Sebastian Gunawan untuk kategori Fashion Designer, dan Julie Estelle sebagai Fashion Icon of The Year.