Asrinesia.com – Desain arsitektur lanskap yang erat kaitannya dengan perwujudan lanskap dan penggunaan material hardscape, softsacape dan landscape furniture-nya, akan terus berkembang tidak terbatas pada ketersediaan materi pendukung setempat.
Di tengah kehidupan masyarakat yang semakin maju, desain arsitektur lanskap turut berubah penampilannya yang bisa mengundang komentar kata-kata menakjubkan, seperti ‘wow’, ‘keren’ atau sangat ‘Instagramable’.
Dalam melihat Tren arsitektur lanskap kedepan yang sering digambarkan sebagi rancangan yang instagaramable itu, terlihat dari para Ahlinya yang sangat memperhatikan masalah konservasi air, peningkatan kualitas tanah dan udara untuk memenuhi kebutuhan ruang hijau pada lokasi yang direncanakan.
Secara garis besar tren desain Arsitektur Lanskap 2024n tidak jauh dari tema a). Suistainable Lanndscape Design, b). Green Corridor Network, c). Water Resilience, d). Nature-Based Solution, e). Nature-Based Adaptation, f). Locality.
Konsep pendekatan tersebut menjadi pegangan bagi setiap Arsitek Lanskap dalam merancang lanskap, mengingat ancaman terhadap lingkungan yang semakin besar.
Desain Arsitektur Lanskap ke depan akan lebih mengetengahkan masalah pelestarian lingkungan termasuk air dan Penghijauan kawasan yg dirancang secara berimbang dengan potensi lingkungan setempat. Tren arsitektur lanskap mampu memberi perubahan fungsi-fungsi baru untuk meningkatkan nilai kehidupan manusia, seperti yang disampaikan 3 orang Ahli dari Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia (IALI), yaitu Ira Puspa Kencana, IALI, dan Kartika Wulandari, IALI serta Dr. Firmansyah, IALI membahas kecenderungan desain ini pada Seminar Tren Arsitektur Lansekap – 2024.
Dr. Firmansyah, ST, MT, IALI dari Program Studi Magister Arsitektur Lanskap ITB, yang menyatakan pentingnya peran mengelola ruang air dalam merancang Arsitektur Lanskap dalam paparan berjudul ‘Water Resilience in Landscape Design and Planning’.
Sementara Arsitek Lanskap Kartika Wulandari, SP, IALI akan berbagi pandangannya terkait pentingnya pengaruh dan keberadaan ‘Green Corridor Network’ dalam meningkatkan kualitas ruang terbuka hijau pada kawasan.
Tidak kalah penting adalah pendekatan terkait keberlanjutan dan kelestarian lanskap berdasarkan pengalaman Ira Puspa Kencana, SP, IALI dengan pemikirannya seputar ‘Sustainable Landscape Design’.
Topik ini berhasil memberi informasi yang inspiratif pada dunia arsitektur lanskap yang diselenggarakan oleh Majalah Asrinesia dan Kenari Djaja, bekerjasama dengan Ikatan Arsitektur Lansekap Indonesia (IALI) tanggal 9 November 2023.
Ketua Umum IALI, Dian Heri Sofian, IALI, dalam keynote speech-nya mengapresiasi peran arsitek lansekap dan karyanya yang turut mempengaruhi perkembangan lingkungan binaan diperkotaan. Kehadiran para ahli pertamanan kali ini harus dapat dimanfaatkan oleh peserta seminar yang terdiri dari kalangan pemerhati Arsitektur dan Arsitektur Lansekap dan penentu kebijakan kawasan dari seluruh Indonesia.
Semaraknya pembahasan tren lanskap dipandu oleh moderator Arsitek Anila Pramesti, IAI yang paham betul mutual benefit-nya bagi rancangan bangunan yang terus berkembang untuk lingkungan terbangun, baik di kawasan perkotaan, hunian, komersial dan area lainnya.