Rumah dua lantai yang mengadop konsep desain arsitektur moderen tropis ini banyak bermain dengan material alami seperti kayu, dinding masif dan laser cutting yang berfungsi sebagai secondary skin, yang semuanya seolah menjadi sebuah harmonisasi nada yang indah. Tampilan fasad sebagai “wajah” bangunan perlu penanganan yang jeli karena merupakan daya tarik pertama yang akan dilihat oleh siapa pun yang melintas.
Rumah yang berdiri di atas lahan seluas 350 m2 dengan luas bangunan 450 m2 ini terasa “segar” dengan adanya permainan ruang dan bayangannya. Sang arsitek, merancang rumah ini bagaikan bermain dengan bayang-bayang cahaya yang masuk melalui kisi2 dari plafonnya. Permainan bilah kayu pada plafon mengingatkan pada rumah-rumah di Jepang, dan tidak itu saja, dengan masuknya sinar matahari ke dalam rumah membuat suasana lebih alami dan sehat.
Banyaknya sinar matahari yang masuk ke dalam rumah melalui kisi-kisi bukan hal yang mustahil untuk menghadirkan oase tersendiri seperti tanaman segar juga taman kering (zen garden) pada area tertentu. Hal ini sesuai dengan keinginan pemilik yang ingin menghadirkan suasana “Japanese Modern” di dalam rumahnya.
Dengan pembagian ruang sesuai kebutuhan team arsitek membagi menjadi ruang foyer, taman, ruang multiguna, ruang keluarga dan ruang aktifitas yang semuanya terdapat di lantai satu. Sedangkan di lantai atas diperuntukan untuk area privat seperti ruang tidur. Untuk interior pemilik lebih mendominasi untuk melayout nya dengan mengarah ke simple modern. Pemilihan warna lebih ke earth tone dan lighting alami dan bayangan amat mendominasi pada siang hari, sedangkan pada malam hari lighting yang diterapkan berupa permainan indirect.
Penulis : Deniza Sukma
Photographer : @kiearch
Design by : @raktastudio
PiC : @vidorsaputro & Regina Leviana
Lokasi : RR-House