Memasuki lobi sebuah hotel di kawasan Kota Tua Jakarta, nuansa nostalgia yang dikemas modern kental terasa. Konsep desain yang diterapkan adalah “Modern-Colonial Hybrid”, memadukan dua gaya yang berbeda era, masa silam kolonial dan era modern.
Kolom-kolom kokoh dan anggun dipertahankan seperti bentuk aslinya. Arsitektur kuno dengan bentuk plafon lengkung dilapisi kayu di ketinggian.
Untuk menciptakan kesan hangat dan akrab pada area plafon tinggi, dirancang plafon modern transparan dari material besi dengan ketinggian lebih rendah. Pada area reseptionis ditampilkan jendela-jendela krepyak khas bangunan kuno dicat putih layaknya di beranda, membawa eksterior ke dalam ruang, dipadukan dengan lampu-lampu gantung kuno dan aksen warna yang berbeda, sungguh menawan.
Ethospace dengan penghayatan yang maksimal, mampu “mendaur-ulang” sebuah bangunan lama warisan era kolonial Belanda yang bersejarah ke dalam “wajah baru” yang ‘fresh, timelessly modern’. Keanggunan dan keindahan dari bangunan bergaya Eropa era abad ke-16 ini tetap ditonjolkan sebagai kekayaan budaya masa silam, yang dipadukan dengan budaya lokal ‘Batavia’.
Permainan desain garis lengkung di area lounge memberi kesan masa silam yang dinamis dengan sofa tunggal dan kursi bar yang stylish. Khusus di kamar-kamar tidur, motif pola batik dipakai sebagai unsur dekoratif dan aksen ruang.
Penulis : Reny Sudarmadi
Desainer Interior : Ethospace @ethospace.com.sg
Fotografer : Mario Wibowo @mariowibowo_
Lokasi : Hotel Mercure Batavia Jakarta