Gaya hidup masa kini menuntut desain rumahnya dilengkapi dengan penataan ruang yang dinamis. Rumah bukan sekadar tempat tinggal, melainkan merupakan wujud ekspresi pemilik rumah yang menunjukan karakter pribadinya seperti yang terwujud pada sebuah hunian yang berlokasi di Jakarta.
Fasad bangunan rumah “omah kawung” dari sebuah hunian ini bergaya ‘modern tropis’ dengan aksen elemen eklektik dan ornamental yang hampir sebagian besar menggunakan material lokal dari Indonesia. Pemakaian bahan seperti kayu jati pada material pintu dan kisi, batu Kerobokan Bali dan batu candi untuk pelapis dinding eksterior, lantai tegel Jogja untuk aksen di area teras. Sedangkan untuk plafon di area void dan kamar tidur utamanya menggunakan alang-alang dari Bali, serta dinding kerawangan dengan profil kawung tanah liat yang ditempatkan pada area taman dan kamar tamu.
Istilah omah kawung itu sendiri muncul dari pemilik rumah karena di rumah ini banyak menerapkan pola-pola kawung, misalnya pada pola pintu, pola kerawang, dan panel partisinya. Kawung adalah salah satu motif kain batik yang memiliki makna melambangkan harapan agar manusia selalu ingat asal-usulnya. Makna filosofi dalam motif ini juga sebagai lambang keperkasaan dan keadilan.
Pemilik rumah adalah kolektor seni, pecinta batik yang sangat menyukai kayu jati dan ikan koi. Oleh karena itu hampir di banyak area di rumah ini terdapat art-work yang bernilai seni tinggi, sekaligus mencerminkan identitas si pemilik yang salah satunya adalah dengan banyaknya elemen bernuansa kayu jati.
Sebagai kolektor seni lukisan dan patung, maka banyak koleksinya yang sejak awal sudah direncanakan untuk diletakkan pada bagian rumahnya. Ukiran panel kayu yang ada di rumah ini didesain khusus menyesuaikan bentuk dan tema dari karya seni yang ada di sekitarnya. Misalnya satu dinding dengan ukiran Hanoman dan Dewi Shinta di teras belakang dibuat menyesuaikan dengan koleksi patung dengan tema yang sama.
Pada area ruang makan ada drop ceiling yang dirancang khusus dengan filosofi awan dan matahari. Karena posisinya yang berada di bagian atas, maka secara simbolis seolah-olah seperti kita makan di bawah langit. Bagian menarik lainnya di rumah dua lantai ini adalah pengolahan railing tangganya. Arsitek mendesainnya dengan panel bermotif kawung yang diberikan pencahayaan dari dalam. Pada plafondnya dibuat kuff dengan pola awan motif ‘megamendung’ untuk fungsi indirect lighting dan kuff untuk bagian atas tirai.
Desain interior rumah kawung ini disesuaikan dengan konsep arsitekturnya, yaitu modern dengan aksen eklektik. Bentuk dan pemilihan furniturnya yang sebagian bergaya modern dengan aksen yang sama seperti pada partisi, plafond dan karya seninya yang kuat, sehingga memberi identitas karakter dan passion pemilik rumah.
Penulis : Deniza Sukma
Fotografer : Fernando Gomulya
Principle Architec & Interior : Imron Yusuf, IAI dan Nurfitri Mahdarina IFD-architects
Lokasi : Omah Kawung, Jakarta