Asrinesia.com – Indonesia di era 1950-1970 telah memiliki ahli dan keahlian di bidang Arsitektur yg berasal dari lulusan Eropa dan Peguruan Tinggi di Indonesia. Beberapa diantaranya berkarya dan menampilkan bangunan berarsitektur kontemporer antara gaya Indisch dan tropis.
Keindahan arsitektur peninggalan kolonial VOC ini masih bisa dilihat melalui upaya pelestarian, pemugaran dan renovasi yg dilakukan oleh Arsitek Dipl.Ing. Han Awal, IAI .
Han Awal merupakan salah satu tokoh yang aktif mendalami karakter arsitektur tempo doeloe peninggalan jaman kolonial VOC dan dikenal sangat konsisten terhadap dunia pendidikan arsitektur dan keprofesian, serta turut melahirkan asosiasi Ikatan Asitek Indonesia (IAI). Mengajar di beberapa Perguruan Tinggi jurusan Arsitektur, dengan tetap berkarya didunia konservasi arsitektur.
Arsitek ini telah meneliti dan mengkonservasi arsitektur bangunan bersejarah, diantaranya gedung Bank Indonesia di Jakarta Kota, gedung Museum Arsip Nasional di jalan Gajah Mada Jakarta, Gereja Imanuel di depan stasiun Gambir, Gereja Kathedral di Lapangan Banteng Jakarta, dan beberapa bangunan tua peninggalan masa lalu. Kemudian dari pengalamannya Han Awal bersama teman-temannya mendirikan Pusat Dokumentasi Arsitektur.
Arsitek yang juga sebagai Perancang Gedung Unika Atmajaya di jalan Sudirman, memiliki perhatian pada dunia pendidikan Arsitektur, tercatat pernah menjadi Dosen pacsasarjana FT Arsitektur Universitas Indonesia, Dosen Pembina di FT Unika Soegijapranata Semarang dan FT Universitas Merdeka Malang. Bahkan pernah menjadi Wakil Rektor di Akademi Pertamanan dan Perkotaan (AKAPP) DKI Jakarta.
Di tengah kesibukannya, Han Awal terpilih duduk sebagai Majelis Arsitek di Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) untuk mencetak Arsitek profesional dan beretika.
Karena prestasinya di bidang konservasi arsitektur pada Museum Arsip Nasional, Han Awal dianugrahi penghargaan International Award of Exellence UNESCO Asia Pasific Heritage.
Pernah terlibat dalam Tim Pembangunan Gedung Conefo yang sekarang menjadi komplek DPRRI–MPR, dan mendirikan konsultan arsitektur PT. Han Awal & Partner Architect
Majalah ASRINESIA (d/h. Majalah ASRI) bersama KENARI DJAJA yang sudah lama mengenal sosok Han Awal tertarik menampilkannya melalui seminar virtual berupa Pemikiran & Karya Arsitek Konservasi – Han Awal, IAI.
Banyak yang bisa digali dari kerja profesinya, pengalaman sebagai pendidik, dan kepeduliannya pada dunia profesi Arsitek di Indonesia.
Seminar arsitektur yang diiselenggarakan tanggal 16 Januari 2025, dibuka oleh Ketua Umum IAI Ar. Budi Yulianto IAI, serta narasumber Kurator karya arsitektur Ar. Adelia Andani, Arsitek Sonny Sutanto, dan Arsitek Yori Antar, dengan moderator Heru Wicaksono salah satu pendiri Majalah Asrinesia.
Kesan yg mendalam tentang Arsitek Legendaris Han Awal, disampaikan Ar. Sonny Sutanto, IAI dengan pengalaman mendampingi guru, sekaligus tokoh panutan di Majelis Arsitek IAI. Sonny sempat mengikuti perjalanan Han Awal dalam berarsitektur di PT. Han Awal & Partner Architects.
Kisah Arsitek berprestasi yg diakui oleh Lembaga UNESCO ini, dibuktikan dengan beberapa karyanya yg sempat direkam oleh kurator arsitektur Ar. Adelia Andani, IAI. Han Awal yg sangat tekun dan konsisten pada arsitektur peninggalan sejarah, membuatnya dikenal sebagai Arsitek Konservasi.
Ar. Yori Antar, IAI. sebagai penerus cita-cita Sang Maestro Pemugaran ini, juga mengagumi apa yg telah dilakukan ayahnya. Han Awal tidak hanya memberi perhatian pada konservasi bangunan masa lalu, seperti merenovasi Gedung Arsip Nasional, Gereja Imanuel dan Gereja Kathedral, dan lainnya serta merancang bangunan kampus modern Universitas Katolik Atmajaya di Jalan Sudirman Jakarta.
Pribadi Arsitek Han Awal mengingatkan kita pada tokoh arsitektur Indonesia lainnya, yg ramah dalam penyampaian dan bijak dalam memberi penilaian kepada karya arsitektur yuniornya.
Dengan mengenal tokoh Asitek seperti Han Awal, diharapkan masyarakat bisa mengetahui prestasi putra terbaik bangsa Indonesia yang telah mendunia. Keahlian Han Awal di bidang konservasi juga perlu penerusnya yang mumpuni .
Peserta yang hadir dalam kegiatan Pemikiran & Karya Arsitek Konservasi Han Awal,IAI ini dari berbagai profesi terkait seperti Arsitek dan Desainer Interior, dunia Akademis, pelaku pembangunan Jasa Konstruksi, serta pencinta arsitektur tempo doeloe dari seluruh Indonesia.