Ide Arsitek Tonny Wirawan Suriadjaja merancang “Forest House” ini setelah diskusi menarik dengan pemilik rumah, seorang pengusaha mapan yang modest, yang menyukai hidup dalam lingkungan hijau, subur bak hutan bersama dengan keluarga dan cucu-cucunya.
Rumah yang bertepian dengan “hutan” – taman atap di tengah kota ini menjadi elemen katalisator ruang kota yang dapat menghasilkan udara segar dan “pendingin suhu” bagi lingkungan di sekitarnya. Jalan setapak yang dibuat dari bahan material kaca, menjadi akses masuknya pencahayaan alami ke ruang-ruang di bawahnya.
Luas lahannya 3.500 m2, berada di tengah komplek perumahan kota yang padat. Tantangan bagi Tonny dalam merancang hunian dan tamannya ini adalah, bagaimana mengakomodir kebutuhan ruang yang besar untuk keluarga multi generasi, dan pada saat yang sama, mengalokasikan ruang hijau yang luas untuk “hutan” – taman atap, yang diinginkan oleh pemilik rumah.
Solusi yang dilakukan adalah menumpuk program ruang dan fungsi secara vertikal. Area servis, ruang penyimpanan, dan garasi yang dapat menampung beberapa unit mobil diletakkan di lantai dasar, dan menempatkan sebuah “hutan taman” atap di atas program tersebut. Ketika memasuki rumah, kita akan melalui dek kayu dengan sebuah aliran air di satu sisi, untuk memberi efek gemericik air, menyapa orang yang masuk ke dalam rumah.
Area untuk urban farming diletakkan di atap paling atas dengan swimming pool sepanjang 38m di lantai bawahnya. Dua roof top yang amat dinikmati seluruh penghuni rumah, letaknya yang tinggi memungkinkan view lepas dan juga privacy yang terjaga.Sebuah surga kecil yang menyejukkan. Ingin tahu lebih detil tentang “Surga Kecil” yang menyejukkan ini? Yuuk ikuti ulasan menariknya di Majalah Asrinesia Edisi mendatang, yang terbit bulan Februari.
Penulis : Reny Sudarmadi
Arsitek : @twsarchitect
Principal : Tonny Wirawan Suriadjaja
Fotografer : @fernandogomulya
Lokasi : Jakarta