Bangunan yang mengusung konsep modern tropical ini tampilannya sangat kokoh namun tetap elegant. Hunian tiga lantai ini berdiri di atas lahan seluas 400m2 dengan luas bangunanya sekitar 999m2. Fasad sebagai “wajah” sebuah bangunan dirancang sang arsitek secara detail, dengan menggunakan material travertine titanium pada bagian fasad menyuguhkan dominasi warna earth tone yang menyejukan. Area entrance sebagai area welcome berada di lantai 2, diberi penanda berupa bidang “frame” yang terbuat dari bilah-bilah kayu sehingga area ini terasa lebih “warm”.
Hunian tiga lantai ini kaya akan sirkulasi udara dan cahaya alami yang masuk ke dalam ruangan. Hubungan antarruang terasa menyatu dengan baik, karena pembatas antarruang menggunakan material kaca tembus pandang sehingga menciptakan kontiunitas ruang dan tampak luas. Innercourt dihadirkan sebagai sirkulasi udara dan cahaya agar dapat masuk ke dalam ruang secara maksimal. Area ini selain berfungsi sebagai oase, juga sebagai pengikat dari ruang-ruang di sekelilingnya. Area innercourt pun dipercantik dengan vertical garden sehingga suasana asri dan nyaman pun dapat dirasakan dari semua ruang yang ada.
Selaras dengan arsitekturnya yang modern tropical, arsitek Vidor Saputro mendesain interior hunian ini dengan nuansa yang senada, yaitu simple clean look yang didominasi warna putih bersih. Hampir seluruh furniture didisain custom, karena disesuaikan dengan kebutuhan dan luas ruang yang ada sehingga suasana yang ingin dihadirkan dapat dirasakan. Dengan permainan lighting indirect tentunya menambah ambiance yang dapat dirasakan oleh seluruh anggota keluarga.
Rumah adalah oase bagi penghuninya, terlebih lagi di era pandemi saat ini. Hampir semua kegiatan belajar dan bekerja dilakukan di rumah (wfh). Kejelian sang arsitek, Vidor Saputro, untuk membuat penghuni makin betah di rumah, salah satunya adalah menghadirkan ruang kerja (home office) yang nyaman. Vidor merancang ruang tersebut sesuai dengan kebutuhan untuk berkerja di rumah. Di area ini tidak diperlukan banyak furniture tetapi hanya beberapa kebutuhan dasar saja, seperti meja panjang, kursi yang nyaman dan beberapa perangkat yang memang dibutuhkan serta penerangan yang cukup sehingga “home office” ini tetap senada ambiencenya dengan ruang-ruang lainnya.
Penulis : Denyza Sukma
Photographer : Mario Wibowo
Arsitek : Rakta Studio
Principal : Vidorsaputro
Project in Charge : @jason_acon
Lokasi : HE House, Singgasana Pradana Bandung