Rumahku Dan Butikku

407
VIEWS

Rumah yang terletak di Bandung ini diarsiteki oleh Ruang Rona untuk kliennya, sebuah keluarga muda dengan dua anak balita. Bentuk site memanjang sehingga arsitek harus memaksimalkan  pembagian ruang dengan membuat courtyard di bagian sisi bangunan agar terjadi pergerakan udara di seluruh bagian bangunan.

 

Facade bangunan selebar 8 meter terlihat lebih lebar dari ukuran sebenarnya, komposisi antara concrete dengan kayu terlihat harmonis. Facade yang terlihat cukup masif dilapisi oleh secondary skin untuk menambah privacy di lantai 2, yang bilah kayunya bisa diputar buka tutup untuk lancarnya sirkulasi udara. Secondary skin ini dengan susunan kayu dan atap pelana di atasnya memperlunak tampilan serta memberi kesan tropis.

 

Bagi seorang Ibu muda seperti Shella Natasia, mempunyai bisnis yang bisa dikerjakan di rumah tentunya merupakan solusi terbaik. Shella mempunyai usaha butik, dan arsitek Ruang Rona memfasilitasi kebutuhan ruang usaha ini dengan baiknya dengan menghadirkan butik di lantai 1 rumah. 

Zoning dari rumah ini dibagi berdasarkan lantai bangunan; lantai dasar berfungsi sebagai area publik dimana butik berada disini, lantai dua untuk area semi private dan lantai 3 untuk area private dimana master bedroom dengan 2 kamar anak berada.

 

Penghuni rumah adalah keluarga muda dengan dua anak balita, oleh karena itu aspek keamanan buat balita menjadi amat penting dan ini menjadi prioritas dalam mendesain bagi arsitek dan interior designer. Misalnya balkon dan bagian bawah secondary skin tertutup oleh kaca tempered sehingga tidak ada celah railing yang berbahaya, juga sedapat mungkin ujung furniture tidak tajam 1seperti terlihat pada tempat tidur dan sofa yang keseluruhannya tertutup oleh upholstery.
Konsep warna interior dipilih bernuansa natural dengan palet monokrom. Furniture dibuat kustom sesuai dengan kebutuhan penghuni, terbuat dari kayu maupun metal seperti terlihat pada meja dan kursi makan yang walaupun berada di tengah ruangan namun terkesan lega. Ruang duduk terletak di bagian agak belakang dengan sofa menghadap ke dinding dimana juga terletak TV. Sofa dengan dudukan dan bantalan tebal memang diperlukan untuk kenyamanan duduk santai, oleh karena itu diletakkan di bagian belakang ruangan.

Narasi : @halistyapramana
Architect : @ruangrona
Architects In Charge : @josephinefitria @mon_tiara
Design Team : Amalia Dian Utami, Ghusni Fauzan, Grace Mananda
Contractor : @gudhome.id
Woodworks : @kaiiliving
Clients : Shella Natasia and family
Photographer : @kiearch
Location : Bandung, Indonesia

Banner 1

Tulisan Lainnya

Berita Terbaru