A.D Pirous Dengan “Serambi Pirous”nya
Galeri yang terletak di lereng bukit di Bandung Utara ini dinamai “Serambi Pirous” oleh pemiliknya, Abdul Djalil Pirous, seniman akbar yang lebih dikenal dengan A.D. Pirous. Bersama Erna Ganarsih Pirous, istrinya, yang juga pelukis kenamaan, membuka studionya yang menyatu dengan galeri, untuk bisa berinteraksi dengan masyarakat pecinta seni dan desain. Bagi Pirous, galerinya merupakan “Satu Stop” kunjungan bagi orang-orang dari berbagai daerah dan negara, untuk mengetahui lebih jauh tentang kesenian dan kebudayaan modern di kota Bandung.
Serambi Pirous bagi A.D. Pirous bukan hanya tempat untuk memamerkan karya-karyanya maupun karya istrinya, tetapi Pirous ingin masyarakat juga dipersiapkan untuk bisa menikmati dan menghayati karya-karya seni yang baik. Pirous bercita-cita menciptakan satu masyarakat yang akrab, masyarakat Indonesia yang akrab dengan karya-karya kesenian.
Galeri Pirous merupakan “Agen” untuk melaksanakan hal-hal ideal tersebut. Serambi Pirous yang terletak di lereng bukit, dirancang dengan bukaan lebar untuk dapat memasukkan indahnya panorama Bandung Utara. Pirous membuka studio besar tempatnya bekerja bagi pengunjung. Setiap apresiator yang berkunjung dapat melihat bagaimana karya-karya lukisan maupun karya seni lainnya dibuat di “dapur” yang nyaman itu.
Wawancara inspiratif dengan A.D Pirous akan kami tampilkan pada website Asrinesia.
“Integrasi Lokal” A.D. Pirous
Setelah pensiun dan memasuki usia senjanya, A.D. Pirous membutuhkan suatu “Integrasi Lokal”, yaitu tempat melakukan kegiatan yang saling menunjang, saling mendukung. Tempat untuk tinggal, berkarya dan kontak dengan masyarakat di satu lahan. A.D. Pirous membangun huniannya, studionya dan galerinya di lereng bukit yang menawan di Bukit Pakar Timur.Tempat integrasi lokal A.D. Pirous ini di dalam proses perancangan desain arsitektur dan interiornya, dibantu wujudkan oleh Arsitek Suwito Hadi, yang menuturkan tentang konsep dari kedua bangunan itu pada Asrinesia.
Tahun 2003 A.D. Pirous dan Erna Ganarsih ingin dibuatkan perencanaan sebuah rumah tinggal untuk mereka sekeluarga. Saya buat konsep rumah yang nyaman untuk tempat tinggal sekaligus tempat untuk mereka berkarya dan mencari ilham dalam melukis. Bentuk minimalis, artistik, menyatu dengan alam, pencahayaan harus prima dan tidak lekang dimakan waktu. Detil dan warna tidak menyolok. Luas rumah tinggal 300 m2 dan studio lukis 150 m2, dibangun tahun 2004 di atas lahan seluas 1.150 m2. Rumah tinggal satu lantai pada level atas sejajar dengan level jalan, studio lukis dibangun satu level di bawah rumah pada bagian belakang.Lahan berada di lereng bukit, sebagian lahan rata dengan jalan, makin ke belakang makin turun, maka bangunan dan halaman dibuat bertangga.
Tahun 2017, pasangan pelukis A.D. Pirous dan Erna Ganarsih ingin dibuatkan galeri di lahan rumah tinggal mereka. Konsep galeri: harus sesuai dengan selera banyak orang karena area publik, kesan lebih modern agar lebih diterima oleh generasi muda, detil dan warna di dalam ruang harus tidak menyolok agar benda yang dipamerkan lebih menonjol. Untuk galeri tentu perlu pencahayaan yang prima untuk siang dan malam hari. Konsep tambahan, yang penting tampilan galeri harus selaras dengan rumah yang sudah ada, walaupun fungsi dan penonjolan karakter keduanya berbeda. Untuk itu perlu dibuat suatu area/ bentuk peralihan yang menghubungkan keduanya. Walaupun menjadi satu area dengan rumah, privasi rumah tinggal harus tidak terganggu.
Tahun 2018 dibangun galeri dua lantai pada lahan di belakang rumah dengan luas 400 m2. Level atas galeri sejajar dengan level rumah dan level bawah galeri sejajar serta menyatu dengan studio.
Galeri dan rumah tinggal masing-masing mempunyai jalan dan pintu masuk sendiri, jadi privasi rumah tinggal tidak terganggu dengan area publik. Walaupun begitu, pada bagian belakang ada suatu area peralihan/ pengubung berupa balkon seperempat lingkaran yang memudahkan akses dari rumah ke studio dan galeri.Sebagian besar memakai material alam, seperti batu dan kayu, karena konsep bangunan direncanakan menyatu dengan alam. Juga material lokal untuk menonjolkan rasa sederhana dan cinta tanah air.
Penulis : Reny Sudarmadi
Arsitek : Suwito Hadi #suwitohadiarchitecture
Fotographer : @dikdikphotography_ @dikudik & courtesy of Serambi Pirous
Lokasi : @serambipirous Jl. Bukit Pakar Timur II No. 111, Bandung Utara