Kali ini Asrinesia berkunjung ke salah satu taman rumah yang berlokasi di Bintaro. Konsep desain taman rumah tinggal di Bintaro, memiliki konsep klasik-tropikal. Konsep tersebut diangkat untuk menyatukan desain taman dengan konsep bangunan secara keseluruhan.
Konsep klasik pada taman sendiri coba ditonjolkan melalu pola penataan spasial taman, yang mana taman dibuat dengan menekankan connecting antar bangunan menggunakan pola-pola jalan. Penggunaan pola tanaman secara linier membentuk bingkai dengan beberapa lapis layer juga sangat membantu dalam mencapai konsep klasik-tropikal yang ditawarkan. Selain itu penekanannya tentu juga pada elemen-elemen hardscape taman dengan tema klasik, seperti air mancur, gazebo, bebatuan dan juga dinding dekoratif.
Penataan Spasial pada taman ini menekankan pada connecting bangunan yang juga mendukung aktivitas luar. Oleh karenanya dibuat jalan penghubung yang menghubungkan antara bangunan utama ke bangunan lainnya yang digunakan untuk dansa yang ada di seberangnya.
Agar terjadi konektivitas yang baik, maka dibuatlah pola-pola jalan setapak, juga bebatuan yang saling terhubung. Pola-pola tersebut juga menghubungkan aktivitas outdoor satu sama lain, sehingga penghuni dapat mudah untuk mengkases area taman secara keseluruhan. Jalan setapak seolah mengelilingi rumah utama dan dapat digunakan untuk jogging track.
Taman rumah tinggal ini sendiri memiliki luas kurang lebih 1000m2 . Dibuat dengan tujuan agar penghuni rumah memiliki ruang terbuka yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan harian, baik bersantai bersama keluarga, berenang, berolahraga, atau sekedar menghabiskan waktu untuk memberi makan ikan, maupun melihat air mancur. Hal tersebut coba dihadirkan semaksimal mungkin pada taman ini. Sehingga penghuni dapat lebih betah menghabiskan waktu di rumah terutama di akhir pekan.
Berada di taman ini disiang hari, tidak terasa panas. Yang terasa adalah rasa nyaman dan semilir angin serta pemandangan mata yang menyejukan berasal dari tatanan pepohonan yang tertata dengan rapi dan bersih. Menurut pemilik rumah, ia sangat menyukai dan merasa puas terhadap keberadaan taman ini dan merasa keinginannya telah dituangkan secara baik oleh arsitek lanskapnya.
Taman ini sendiri dibuat dengan konsep dapat langsung diakses dari taman depan tanpa harus masuk bangunan rumah. Tujuannya tentu jika penghuni rumah mengadakan acara di area taman, maka tamu tidak harus masuk terlebih dahulu ke dalam rumah. Selain itu akses melalui depan taman juga memiliki tujuan agar memudahkan saat maintenance kolam dan taman.
Dari akses taman depan, tamu atau pengunjung akan langsung disuguhi komposisi pola semak Spathypillum yang cantik, dipadu dengan pola Bromelia, tanaman pagar ditanaman Pretty Pink & Podocarpus. Pada taman depan ini beberapa pohon eksisting tetap dipertahankan, seperti Palm Ekor Tupai dan Pandan Bali. Dan saat melewati pintu pagar yang menjadi media pembatas taman depan dan taman tengah, maka akan langsung terasa suasana teduh dan asri yang ditawarkan dari beberapa pohon besar eksisting, juga komposisi semak yang ada.
Selain itu gemericik air dari kolam dan gazebo bergaya klasik dengan aksen pilar langsung menyambut siapa saja yang datang. Di sepanjang dinding sisi kolam dibuat pilar-pilar klasik dekoratif dilengkapi lampu sorot yang menyorot pada setiap pillar sangat berpengaruh pada suasana elegan yang dihadirkan pada malam hari. Di taman bagian belakang memiliki konsep yang hampir sama dengan taman tengah, hanya saja pada area belakang ini ditanam beberapa pohon buah berdaun rimbun untuk membuffer ruang genset yang ada di area sudut. Dan tentu saja untuk pemilihan tanaman pada taman belakang tidak sedetail taman depan atau tengah.
Pada taman rumah tinggal ini terdapat beberapa pohon besar yang merupakan pohon eksisting, baik di area sisi depan maupun tengah, dan hal tersebut merupakan nilai tambah taman yang harus dipertahankan keberadaannya. Fungsi pohon besar eksisting ini tentunya sebagai tanaman peneduh area taman, mengingat taman ini sendiri dibuat dengan menyuguhkan penataan spasial yang mengakomodir aktivitas luar ruangan. Dengan adanya pohon–pohon besar eksisting tersebut, maka untuk komposisi semak dipilih tanaman-tanaman yang kuat teduh dan menghindari tanaman-tanaman berbunga. Karena akan sangat tidak memungkinkan menanam tanaman bunga pada area teduh, selain tanaman bunga tersebut tidak akan tumbuh dengan maksimal, bunga yang dihasilkan oleh tanaman bunga tersebut juga akan jarang.
Selain dilengkapi dengan titik kran di beberapa titik, taman ini juga dilengkapi jaringan alat penyiram, sehingga sangat memudahkan dalam perawatan tanamannya. Taman ini juga dilengkapi dengan sumur resapan di area tengah yang terhubung langsung ke saluran lingkungan, sehingga taman tidak tergenang atau banjir saat hujan.
Penulis : Didan N. Sardjono
Fotografer : Akhkamul Hakim
Arsitek Lanskap : Muzia Evalisa Bougainvillea Design Studio