Setiap proyek dimulai dengan mimpi. Proyek ini dimulai dengan mimpi akan masa depan yang lebih baik. Pemilik rumah baru saja pindah dari Surabaya ke ibu kota Jakarta demi bisa menyekolahkan kedua putra mereka di sekolah yang telah menjadi pilihannya.Dibangun diatas tanah berukuran 8x20m, rumah didesain lepas dari dinding batas belakang dan satu sisi samping. Ini dilakukan agar dapat memaksimalkan ventilasi, pencahayaan alami serta area resapan air hujan.
Saat berdiskusi awal dengan arsitek, pemilik menyampaikan bahwa denah harus mengikuti sembilan petak Feng-Shui dengan sangat ketat. Ketentuan tersebut, secara tidak langsung membentuk denah dengan sendirinya.Sedangkan bagi eksterior bangunan, arsitek memutuskan untuk mengkespresikannya dengan sederhana: sebuah kotak putih yang dicat menggunakan tekstur. Jendela alumunium silver, pagar balkon dan talang tegak yang terbuat dari material baja stainless dipilih untuk melengkapi ekspresi pada bagian wajah bangunan.
Dinding putih juga menyiratkan makna yang lain. Bagi pemilik yang memindahkan seluruh keluarganya ke sebuah kota baru, berarti meninggalkan seluruh kenyamanannya untuk memulai sebuah lembaran baru. Dinding putih menganalogikan lembaran baru untuk diisi dengan mimpi dan harapan baru, the silver lining.
Arsitek : @studiolawang
Principal Architect : @patrisiusmarvind
Foto : mariowibowo_
Konsultan Struktur : Grand Optima Design @hendroong
Kontraktor : Tiga Axis
Lokasi : Jakarta, Indonesia