Rumah beratap pelana berbentuk asimetri ini segera menarik perhatian yang melihatnya, bentuk yang tidak biasa namun secara keseluruhan terlihat seimbang. Adanya pohon besar di depan rumah juga turut menyeimbangkan tampak, selain juga menambah privacy penghuni. Privacy ini menjadi penting karena di depan rumah terletak rumah sakit, dan ini disiasati oleh arsitek Yanto Effendi dengan membuat secondary skin yang berjarak 2m dari dinding bangunan utama dengan lubang cahaya seperti pintu.
Dibangun di atas tanah seluas 450m2, bangunan 3 lantai dengan luas bangunan 700m2 terlihat serasi dengan alam sekitar. Tanah berumput di sisi kiri kanan diangkat miring menghadap ke jalan, sehingga dari depan kehijauan rumput dengan pohon besarnya membuat asri rumah ini.
What is a good design in architecture?Bukan hanya sekedar garis ketika arsitek Yanto memanjangkan batang-batang struktur baja atap. Perpanjangan dari batang-batang ini selain untuk estetika penyeimbang dari atap yang asimetri, juga sebagai penyangga dariextention roller sheet yang bisa dibuka pada saat hujan ataupun sekedar meneduhkan rumah dari sinar matahari. Overstek amat diperlukan pada hunian tropis, untuk menghidari tampias saat hujan.
Pendapat ‘form follow function’ terasa klise, tapi arsitek yang baik harus bisa mendesain sesuai fungsi, dengan tetap memperhatikan faktor lainnya seperti estetika dan energy saving. Pada bangunan mewah, tentunya faktor biaya bukan kendala dan arsitek Yanto beruntung bahwa pada hunian ini ada keleluasaan dalam memilih material yang prima.
Team arsitek Modernspace menamakan rumah ini sebagai Split House, karena massa bangunan dibagi menjadi 2 bagian; depan dan belakang, dengan patio di tengahnya. Taman sepanjang sisi bangunan dan semi outdoor terrace berfungsi sebagai mekanisme pendinginan udara paling tidak di ruang-ruang semi publik, dengan menciptakan ruang2 terbuka untuk memasukkan natural light dan memungkinkan terjadinya cross ventilation. Menikmati udara terbuka di rumah sendiri adalah impian dari penghuni rumah di kota besar, bagaimana kita bisa tetap nyaman tanpa AC di udara Jakarta yang cenderung panas.
Bukaan lebar pada area patio ditutup oleh kisi-kisi kayu pada bagian horizontal dan vertikal, selain tampilannya yang meneduhkan, juga fungsinya untuk melewatkan udara dengan dibantu oleh kipas angin baling-baling. Patio ini adalah ruang terbuka di antara living room dan dining room.
Adanya glass sliding door pada living room dan dining room ke area patio dan innercourt, memberikan flexibility penghuni untuk menjadikan ruang-ruang ini menjadi satu ruang besar menyatu dengan outdoor, bersama dengan pantry. Amat menyenangkan sebagai tempat berkumpul bersama keluarga dan teman.
Attention to detail terlihat pada setiap karya arsitek Yanto, yang bukan hanya kuat dalam konsep desain, tapi juga memikirkan segala aspek dari desain hingga ke pelaksanaan. Perhatiannya pada masuknya sinar matahari ke dalam bangunan bukan hanya sebagai penerang tapi juga menjadi unsur desain yang bermain di sepanjang hari. Untuk mencegah masuknya sinar matahari secara berlebihan maka dibuatlah kisi-kisi kayu di berbagai bagian bangunan, baik vertikal maupun horisontal. Bayangan kisi-kisi ini membentuk pattern menarik pada interior bangunan, selain fungsinya sebagai penyaring sinar matahari.
Penulis : Halistya Pramana
Arsitek : @yanto_eff @modernspace_design
Fotografer : @mariowibowo_
Kontraktor : #hanslala
Lokasi : Pantai Indah Kapuk, Jakarta