Desain rumah tinggal ini mengusung konsep rumah moderen tropis dengan penguatan material lokal. Desainnya pun mengoptimalkan potensi alam dengan memberikan cahaya matahari yang berlimpah, dimaksimalkan sebagai penerangan alami. Sementara sirkulasi udara dibiarkan terbuka sebagai penyejuk ruang dalam dengan bukaan alami sebanyak mungkin pada dinding bangunannya, sehingga cahaya yang masuk menjadi pertimbangan utama.
Penampilan yang berbeda dengan rumah-rumah sekelilingnya menjadikan rumah ini sebagai pusat perhatian. Keunikan desainnya membuat lingkungannya terasa semakin indah dengan daya tarik pada fasadnya. Rumah seluas 210m2 berlantai dua ini didominasi warna nuansa putih dengan permainan kolom dengan sirip beton yang berfungsi sebagai divider penahan panas matahari yang diterima oleh bagian sisi muka bangunan. Rumah tinggal ini memiliki konsep massa bangunan tropis dengan atap segitiga, kemudian diambil siluetnya yang digunakan sebagai bentuk dasar bangunan. Penggunaan warna gelap lebih untuk memberikan aksen kontras.
Dinding bagian muka dibuat tidak full. terdapat celah 60cm, dibuat bercelah agar cahaya matahari dapat masuk ke area ruang keluarga, membentuk ambiance ruang yang nyaman dengan pencahayaan alami. Ruang keluarga dan ruang makan dijadikan satu untuk memberikan kesan luas dan moderen. Sementara partisi kaca yang dapat dibuka dipasang sebagai pembatas ke taman di halaman belakang untuk memaksimalkan cahaya dan penghawaan alami ke ruang dalam bangunan. Dengan demikian, rumah ini seakan terdiri dari beberapa bagian yang dibedakan dalam bentuk berlainan, memberikan penyelesaian yang seimbang.
Lantai rumah menggunakan marmer untuk ruang kegiatan umum, dan lantai parket pada ruang privacy. Ruang tamunya dirancang bernuansa putih sehingga terlihat lega dengan sofa dan meja konsol berwarna abu-abu yang di atasnya dipasang aksesori berupa cermin berbentuk bundar. Pada ruang ini ditempatkan penyekat kayu yang berfungsi juga sebagai tempat meletakkan berbagai aksesori.
Di samping ruang tamu terdapat ruang tidur tamu yang cukup privat. Kemudian masuk ke area ruang keluarga yang terlihat menyatu dengan dapur bersih, ruang makan dan ruang keluarga tanpa diberi penyekat. Pada area ruang keluarga dilengkapi sofa yang lebih santai dan seperangkat audio visual. Ruangan ini menjadi ruang favorit tempat penghuni berkumpul untuk kegiatan keluarga sehari-hari. Dari ruang keluarga dihubungkan dengan kegiatan yang lebih privat di lantai atas, dengan menggunakan tangga yang berukuran cukup lega dan nyaman digunakan. Pada bagian bordes tangga
yang cukup lebar dimanfaatkan untuk menempatkan rak buku. Di lantai atas ini terdapat tiga kamar tidur yang terdiri dari ruang tidur utama yang luasnya sekitar 9m x 6m persegi, dan dua kamar tidur anak. Terdapat pula ruang perpustakaan yang memanfaatkan selasar di antara kamar tidur. Sebuah taman mungil di belakang lebih untuk menjadi penyeimbang antara unsur perkerasan dan unsur alami yang menyokong kesegaran. Menurut pemiliknya, Umiyati, Ia dan keluarganya merasa puas dengan desain yang dibuat oleh arsitek yang ditugaskannya. Desain arsitektur dan penataan interiornya sangat ‘nyambung’ sehingga terlihat menyatu sebagai sebuah karya cipta yang asri. Umiyati sangat kerasan tinggal di rumahnya ini, apalagi dengan kamar tidur utama yang rancang dengan konsep seperti di hotel mewah.
Penulis : Didan N. Sardjono
Fotografer : Akhkamul Hakim
Arsitek : Yose Ferdian, IAI
Lokasi : Karawaci, Tangerang – Banten