Asrinesia.com – Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), adalah organisasi profesi di bidang arsitektur yang terus menjaga nilai keprofesian anggotanya dan karya arsitektur berupa bangunan melalui ajang penghargaan, agar karya anggotanya bisa masuk nominasi dalam kegiatan penghargaan bergengsi IAI Award.
Pemenang penghargaan ini selalu menghasilkan karya yang terbaik dan hasil IAI AWARD 2024 sendiri telah diumumkan pada Munas IAI ke XVII tahun 2024 di Manado. Dari 219 karya yang mendaftar terpilih 8 Pemenang dalam berbagai katagori pilihan Dewan Juri.
Karya Arsitektur hasil kompetisi untuk mendapat penghargaan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), selalu menarik dan ditunggu pemerhatinya setiap tahun. Kegiatan IAI AWARD 2024 meski sudah berlalu tetap dinantikan informasinya oleh kalangan profesional, Akademisi, dan pelaku jasa konstruksi.
Majalah Asrinesia dan Kenari Djaja mengajak mengenali profesi Arsitek dan karyanya dalam sebuah Seminar virtual berjudul Dari Penghargaan KARYA ARSITEKTUR 2024, pada 13 Maret 2025.
Sebanyak 18 karya nominasi telah dipamerkan kepada masyarakat memperlihatkan keragaman karya anggota IAI. Diikuti puluhan desain dari Arsitek se-Indonesia, acara ini telah menampilkan beragam karya arsitektur mulai hunian, bangunan pelestarian hingga gedung bertingkat tinggi.
Baca juga : IAI Jakarta Siap Kolaborasi dengan Gubernur Baru, dengan Usulan 7 Poin Penting
Seminar berjudul Dari Penghargaan Karya Arsitektur 2024, diharapkan masyarakat memperoleh informasi dan inspirasi dari pemenang IAI AWARD serta mendapat pengalaman dari 3 Karya Arsitektur yang terpilih menjadi Narasumber Seminar, yaitu Pegiat Arsitektur Kamil Muhammad, Arsitek Endy Subijono, IAI,AA dan Arsitek Budiman Hendropurnomo, IAI, FRAIA. Badan Pelaksana kegiatan IAI Award 2024, Arsitek Ery J. Wiemar, IAI menjelaskan kegiatan penghargaan arsitektur IAI dimoderatori oleh Praktisi Arsitek Irma R. Permadi, IAI.
Tiga pemenang penghargaan karya arsitektur 2024 menyampaikan pengalamannya masuk nominasi dan mendapatkan penghargaan terbaik.
Masing-masing karya mulai dari konsep rancangan sampai penyelesaian arsitekturnya dijelaskan oleh Kamil Muhammad mewakili Tim Pendamping masyarakat di kawasan Pademangan Jakarta utara, berhasil mengolah 33 unit hunian di kawasan padat Jakarta Utara secara partisipatif menjadi ‘Kampung Susun Kunir’.
Bentuk hunian ini merupakan transformasi dari morfologi kehidupan hunian rumah susun partisipatif yang dikerjakan selama lima tahun (2017-2022), dan didukung Pemda DKI Jakarta. Dari hidup di perumahan kumuh kemudian menjadi tinggal di ‘Kampung Susun Kunir’ yang inovatif dan kompak, tanpa meninggalkan artefak kota tua Jakarta.
Baca juga : Pemikiran & Karya Arsitek Konservasi Han Awal, IAI
Sedangkan Ar. Endy Subijono IAI, AA, bersama Tim konsultan yang paham kerja konservasi dan filosofi bangunan bersajarah, melakukan pemugaran gedung A.A. Maramis (dh. Kementerian Keuangan) yang berlokasi di Lapangan Banteng Jakarta.
Pelestarian gedung Cagar Budaya yang dibangun tahun 1809-1828, dilakukan secara berkelanjutan, menawarkan pembelajaran revitalisasi melalui pedekatan komprehensif dan multi disiplin, menunjukan kompleksitas solusi terkait dengan kesejarahan, material, dan integrasi dengan ruang urban di sekitarnya.
Karya arsitektur gedung perkantoran modern Graha DSN di Pulo Gadung Jakarta Timur, dirancang oleh Budiman Hendropurnomo di atas lahan 12.000m2, sebagai bangunan rendah emisi dan ruang kerja berkelanjutan memadukan bangunan hemat energy dan lingkungan kerja holistic yang nyaman.
Wujud arsitekturnya memperlihatkan keberhasilan penggunaan material bangunan yang cermat untuk mencapai presisi pada teknologi fasadnya.
Seminar arsitektur yang diselenggarakan secara virtual diikuti oleh pemerhati arsitektur dari kalngan professional, akademisi, pelaku pembangunan jasa konstruksi, dan unsur Pemerintah dari seluruh Indonesaia.
Diharapkan dari materi narasumber dapat memberikan informasi dan inspirasi serta pengalaman yang bermanfaat bagi perkembangan arsitektur di bumi Nusantara.